02. Kilas balik: Dongmin's secret

306 29 49
                                    

THE VAMPIRE LOVES
02. KIlas balik: Dongmin

---------

Udara begitu segar pagi ini. Dengan panas sang surya yang tidak terlalu menyengat, seorang anak kecil dengan pakaian suteranya berdiri tenang sambil tersenyum menatap dunia di balik jendela kamarnya. Di kejauhan sana dia bisa melihat dengan jelas anak-anak melompat, berlari dan saling mengejar dengan riang gembira.

"Kenapa kau di sini? Udara semakin hangat. Kulitmu bisa terbakar," ucap Selir Wang mengejutkannya Sambil menyampirkan jubah sutra ke punggung anak kecil itu. Merapatkannya agar tubuhnya tak merasakan panas terik matahari.

Anak kecil berkulit putih itu cemberut. Bibirnya mengerucut dengan mata menatap lurus ke depan. Memperhatikan anak-anak lain yang tertawa dan bermain dengan riangnya. Dia iri dan cemburu pada mereka dan dengan keberuntungannya. Mereka bisa bebas bermain dan berlari ke sana ke mari tanpa larangan dari orang tua mereka. Selanjutnya, mereka juga tidak harus mendekam sendirian di rumah. Tidak seperti dirinya yang hanya bisa menatap murung di balik jendela kamarnya di usianya yang masih sangat muda. Bahkan tidak ada yang akan memarahinya karena itu. Dia juga tak perlu mendengar kalimat seperti; sinar matahari yang panas akan menyengat kulitmu. Yah, itu alasan klasik untuk tetap mengurung anaknya di dalam rumah. Sebaliknya, para ibu di luar sana, mereka hanya akan mengkhawatirkan anaknya yang kedinginan akibat cuaca bersalju.

Dia sampai terus bertanya-tanya tentang kehidupan seperti apa dunia di luar sana. Dan untuk alasan apa Ibunya itu begitu ketat mendidiknya dan memperingatkannya agar tidak keluar rumah.

Tapi dia tidak bertanya apapun dan hanya menurut seperti anak baik. Dia tidak keluar. Dia masih berada di dalam kamarnya. Tapi ibunya itu, tak pernah berhenti mengomel dan menasehatinya ini dan itu.

Tepat setelah ibunya itu benar-benar pergi dari kediamannya, wajahnya berubah muram. Dia menghempaskan jubah itu dengan kekuatan tangannya yang tak seberapa.

Dia menyukai perhatian ibunya tetapi dia lebih menginginkan bermain dan memiliki teman. Dia benar benar ingin menghirup udara segar. Melihat sederetan pohon pinus yang tinggi, burung burung yang berkicau, kesibukan para manusia lainnya dan suara air yang mengalir. Dia sungguh ingin menjelajah dan menatap bebas pada semuanya. Menyapa mereka tiada henti setiap pagi, siang dan sore hari. Hanya membayangkannya saja, telah berhasil membuat hatinya riang. Impiannya begitu sederhana namun sulit untuk terkabulkan.

Mungkin dia memang harus bersabar sedikit lagi. Menunggu dan terus menunggu, berharap ibunya bisa membebaskannya suatu saat nanti. Betapa menggembirakannya walau hanya memikirkan hal itu.

Tak berapa lama kemudian, terdengar dentuman langkah kaki yang mendekat. Matanya segera menatap pintu yang tertutup dan ranjang tidurnya bergantian.

Tanpa pikir panjang, langkahnya bergerak cepat. Mendekat ke ranjang dan langsung mengubur dirinya dalam selimut.

Terdengar ketukan di pintu dan setelah itu pintu terbuka. Selir Wang mendekat lalu mengamati Dongmin kecil yang terbaring dengan mata tertutup.

Wanita itu tersenyum mengerti dengan anaknya yang berpura-pura tertidur. Dia bukanlah orang yang mudah untuk ditipu oleh trik kecil anaknya. Dia pernah menjadi selir kesayangan. Memiliki banyak kemampuan dan pengetahuan yang layak untuk dipuji.

"Dongmin, Ibu akan keluar sebentar. Jaga dirimu di sini. Jika kau butuh sesuatu, mintalah Joori untuk membantumu. Atau kau bisa memanggil siapapun yang ada di sini" Dongmin mengintip diam-diam Ibunya yang sedang berbicara dan hal itu tak luput dari pengawasan Selir Wang. Selir Wang tersenyum kecil. Betapa menggemaskannya putera kecilnya itu.

The Vampire LovesWhere stories live. Discover now