07. Dugaan

128 13 61
                                    

*Di bab 06 adakah yang tahu apakah benar ada penyusup atau tidak? - jawabannya: ada
*Lalu siapakah penyusup itu? Jawabannya: ada di bab ini.

========÷==================÷========

The Vampire Loves
07. Dugaan

Sebuah bayangan memasuki kediaman Raja Sejo. Raja Sejo mengambil cawan kecilnya dan menegak minumannya dengan kesal. Kedatangan Won adalah penyebabnya. Jika saja dia datang melewati pintu kediamannya bersama anaknya, perasaannya pasti akan sedikit lebih baik.

"Won... di mana anak itu?" Tanyanya dengan suara geram menagih. Raja Sejo mengeratkan genggamannya pada cawan, mencoba menahan amarahnya.

Won muncul di hadapannya dan menundukkan kepala, penuh penyesalan. Pria itu bahkan terus mempertahankan posisinya seperti itu dan tak berniat mendonggakkan kepala. Dia merasa malu telah pulang dengan tangan kosong.

Dia telah berusaha mencari di seluruh kediaman Lee Dokjo. Hanya saja, dia tak menemukan anak kecil yang dimaksud oleh Raja Sejo.

"Hamba tidak berhasil menemukannya." Ini kali kedua ia merasa malu telah mengecewakan Raja Sejo. Pertama, ia lalai dalam menjaga Selir Wang dalam pengasingannya dan kini ia lalai dalam tugasnya yang lain, yaitu membawa kembali seorang anak berusia enam tahun sesuai permintaannya.

"Kau pikir itu adalah jawaban yang ku inginkan?" Raja Sejo menyipitkan mata tajam ke arahnya. Ia hanya tak mengerti. Bukankah membawa kembali seorang anak kecil adalah tugas yang cukup mudah?

"Mengapa? Apakah menangkap anak kecil adalah tugas yang sulit bagimu? Butuh berapa lama kau akan membawanya padaku?"

"Hamba akan berusaha keras." Won menundukkan kepalanya lebih rendah lagi.

Raja Sejo berdecih. Dia lebih menyukai bukti dari pada janji.

Tak tahan lagi, tangan kekarnya melempar cawan kecilnya penuh emosi. Cawan malang itu terbang lalu menghantam dinding hingga timbul suara berdenting yang cukup keras seolah mencoba meramaikan malam yang sunyi. Cukup pula mengejutkan beberapa manusia yang sedari tadi mendengar percakapan mereka namun berpura-pura tuli.

"Cari anak itu sampai dapat! Jika tidak...." Raja Sejo menjeda lalu menatapnya sengit sebelum melanjutkan ucapannya. "...serahkan lehermu padaku!" Ancamnya.

"Hamba mengerti, Yang Mulia."

"Yang Mulia, ayah permaisuri meminta untuk bertemu." Kasim pribadinya memasuki ruangan dengan tundukan kepala hormat. Mengabarkan.

Raja Sejo menjentikkan jarinya ke meja menimbang-nimbang sebentar. Kemudian, tanpa mendongak ia berkata. "Biarkan dia masuk."

"Baik, Yang Mulia." Tak berselang lama, seorang berpenampilan bersih dengan jenggot panjang putihnya memasuki kediaman Raja Sejo. Di belakangnya, kasim Raja Sejo berdiri setelah mempersilahkannya duduk.

"Silahkan duduk, Ayahanda permaisuri." Ucap Raja Sejo berbasa-basi. Diam-diam matanya menyipit meski sebenarnya ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Ia memperhatikan pria tua itu sambil hatinya menebak.

Meminta untuk keringanan hukuman anaknya? Atau ingin anaknya terbebas dari hukuman yang akan ia berikan? Jangan bermimpi! Apa yang dia inginkan tak akan terjadi.

The Vampire LovesWhere stories live. Discover now