04

1.2K 72 5
                                    

The Ritz- Carlton Tokyo Hotel

Seorang perempuan paruh baya dengan paras yang cantik tampak sedang menikmati indahnya langit Tokyo di malam hari dengan secangkir teh hangat dari balkon kamar Penthousenya . Semilir angin menerpa helaian rambutnya yang tidak ikut terikat. Bulu matanya mengedip manja, mengusap manik mata coklat menyiratkan keteduhan. Sudah satu jam yang lalu dia masih belum beranjak untuk masuk ke dalam kamar, walau udara dingin mulai merayapi tubuhnya. 

Pikirannya melayang jauh mencoba mengapai bayangan orang yang tengah dirindukannya. Ya, kini dia sedang merindukan kedua buah hatinya yang berada jauh dari matanya. Semula dia berfikir sedikit berjalan-jalan melihat keindahan Tokyo akan membuat hatinya senang, namun setelah sampai  di sini hanya rasa jenuh yang ia rasakan. Suaminya terlalu sibuk menghadiri berbagai rapat dengan klien bisnisnya, hanya ada seorang asisten yang selalu mendampinginya pergi jalan-jalan ataupun berbelanja. Namun hari ini hatinya merasa senang, esok dia sudah bisa kembali ke Seoul. Rasanya sudah tak sabar.

"Kau tidak ingin masuk yeobo... Udara di luar mulai terasa dingin." suara berat suaminya membuat dagu runcing itu menoleh ke arah suara.

"Ne.....ah..mianhae, aku tidak menyambutmu pulang" Perempuan itu lalu bangkit mendekati suaminya, memberikan pelukan dan kecupan di pipi sang pria. Sang pria mengecup kening istrinya lembut dan lama.

"It's okey honey...aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang romantis..agar kau tidak menyesal menemaniku ke sini. oette?" kata sang suami lembut seraya mengusap kepala sang wanita sayang. Samar tercium wangi Camomail dan aroma buah menyegarkan dari rambut yang diusapnya.

"AKu merindukan Hyo Joo  yeobo....." keluh sang istri seraya mengusakkan wajahnya di dada bidang suaminya mencari kenyamanan.

"Besok kita akan kembali ke Seoul. Kau bisa menemuinya di rumah sakit bukan?  Kau tau anak kesayanganmu itu sudah menganggap rumah sakit itu rumah keduanya, terkadang aku merasa kesal padanya." keluh sang suami pada istrinya. Sang istri hanya memberikan senyuman menentramkan agar omelan suaminya tentang kenekatan putri mereka tidak berlanjut.

"Kau menyayanginya kan....??"

"Ne...but..."

"Kau yang membuatnya begitu membenci rumah ingat?? hmm...??

"Ya..ya..ya...aku mengalah...."kata sang suami pasrah. Si wanita hanya tertawa melihat suaminya kalah argumen jika menyangkut putri mereka ,Han Hyo Joo.

"jja...kita bersenang-senag malam ini. Aku akan  melayanimu nyonya Han."

"Sebentar suamiku, aku akan ke kamar mandi mengambil saputangan yang tadi pagi ku cuci" sang wanita melepaskan pelukan dan berjalan ke arah kamar mandi.

Drt...Drt...drt...drt..drt...

Sang pria mengambil ponsel dalam saku mantelnya, bibirnya tersenyum melihat nama pemanggilnya.

"Yeoboseyo."

"Appa..Bisakah appa membawa eomma pulang sekarang?" lambat terdengar suara putranya diujung sambungan.Panik. Wea?

"Nak, esok kami akan kembali ke Seo-...."

"Ayolah appa...unnie sakit. Bawalah eomma pulang sekarang.Hanya eomma yang bisa menyembuhkannya." penuturan putranya seperti ribuan ton beban yang menghantam hatinya. Apa yang telah terjadi pada purtinya? 

"Mwoo???? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi padanya????!!!" tanya sang appa gusar.Dari arah kamar mandi sang istri menatap suaminya heran. Siapa yang sedang berbicara disana?Kenapa wajah suaminya begitu cemas,nada bicaranya semain lama semakin gusar saja.

My soul is You (COMPLETE)Where stories live. Discover now