4

6 1 0
                                    

Vote + Comment = Love

Victoria Rodriguez POV :

Sudah satu minggu lebih aku tinggal bersama mom dan dad angkatku. Mereka mengajariku bagaimana cara bertransformasi, mind-link, mengendalikan emosi dll. Dan menariknya lagi aku sudah resmi menyandang nama Rodriguez. Meskipun kadang aku merasa sedikit bosan disini karna tidak banyak remaja berumuran 18 tahun sepertiku. Mom sempat bilang padaku bahwa Clan Rodriguez merupakan Clan terpandang, jadi aku tidak perlu takut jika aku akan diejek karna aku adalah anak angkat atau yang lainnya.

'mom, where are you?' tanyaku me mind-link mom

'at the store, why honey?'

'just bored...'

'aww, i'll be home in 20 minutes. you can spend time with daddy while i go shopping, he's in the office probably'

'okay, thanks mom and take care'

setelah itu aku memutuskan mind-linkku dengan mom. Aku berjalan menuju ruang kerja daddy di lantai 3. Oh god kenapa rumah ini besar sekali. Bayangkan di rumah sebesar istana hanya ada kami bertiga dan 7 maid. dan akhirnya aku sampai di ruang kerja daddy.

"daddy can i come in?"

"sure honey.."

lantas aku langsung membuka pintu kayu yang berat itu dan masuk kedalamnya. Aku melihat daddy sedang duduk di meja kerjanya sambil mengotak atik laptopnya.

"ada apa sayang? tumben mencari daddy sampai ke sini?"

"hanya sedang bosan daddy, apa selamanya aku akan sendirian seperti ini? aku merasa sangat kesepian.." keluh ku pada daddy, aku tahu daddy akan melakukan apapun agar aku merasa senang. well, sorry not sorry tapi mereka menyayangiku lebih dari anak angkatnya.

"sebenarnya sweet heart mommy dan daddy sudah merencanakan untuk memasukanmu ke sekolah kusus werewolf, tapi mommy dan daddy tidak bisa mengawasimu disana karna itu semua sudah menjadi tanggung jawab sekolah. Tapi ini kembali lagi ke pilihanmu sugar.."

"maksud daddy, aku akan tinggal di sekolah itu, seperti di asrama?"

lalu daddy mengangguk. aku terdiam sesaat. aku tidak mau berpisah dengan mereka, itu berarti aku akan jadi asing di sekolah itu, kenal salah satu dari mereka saja tidak.. huh..

'kau saja yang tidak mau bersosialisasi bodoh' suara Affera menggema di kepalaku

'stop, mengataiku bodoh. aku tidak bodoh, aku hanya tidak terbiasa saja bersosialisasi dengan werewolf lainya' Jawabku membela diri

"i'm home..." teriak mommy memasuki kantor daddy. Aku segera menghampiri mommy dan memeluknya.

"mom apa benar aku akan disekolahkan? but why? dan kenapa tidak sekolah biasa saja?" tanyaku sambil menuntuk penjelasan.

"honey, kau bukan manusia lagi ingat. rutinitasmu yang dulu dan sekarang berbeda. Lagi pula di sana akan ada banyak teman baru. bukankah kau selalu kesepian di rumah?"

"tapi mom.."

"please coba dulu sweet heart.." rayu daddy sambil melangkah ke arahku.

"baiklah, tapi jika aku tidak nyaman jangan paksakan aku untuk sekolah disana."

"baik.. kamu akan mencobanya selama satu minggu, jika kau nyaman kau teruskan dan jika tidak kau bisa tinggal lagi di rumah ini.."

"okay, thanks dad, mom." jawabku pasrah

"yasudah, mau tunggu apa lagi, ayo kita berangkat"

"sekarang dad?!" tanyaku setengah berteriak lalu daddy mengangguk sebagai jawabannya.

"tapi barangku-"

"semua barangmu akan disiapkan oleh sekolah barumu, sweetheart"

"memangnya aku ingin sekolah dimana sih?" gerutuku

"di Royal Devereux" apa apaan nama sekolah itu. lucu sekali.. aku memutar bola mataku lalu pergi memasuki mobil bersama mom and dad.

-

2 jam perjalanan dan akhirnya kita sampai di Royal Devereux, wow, megah sekali (mulmed). Tapi tetap saja terlihat sepi, atau karna ini sedang jam belajar. sudah lah aku tidak terlalu perduli.

kami berjalan masuk ke dalam Royal Devereux dan langsung disambut dengan kepala sekolah mereka. dad mengurus administrasinya dan dia bilang hari ini aku sudah bisa sekolah. mereka menunjukan kamarku, perlengkapan pribadi yang disediakan dll.

Vote + Comment = Love

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: May 04, 2018 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

WerewolfDär berättelser lever. Upptäck nu