Bagian 4

9.3K 439 5
                                    


Author Pov'S

Sebagian tradisi Roma dan Yunani yaitu menganggap para werewolf tercipta sebab hukuman dari dewa, karena telah mempersembahkan korban berupa manusia/villager dan ternyata para villager juga mempunyai seorang pelindung yaitu berupa guardian ia juga berupa villager namun siapapun yang dalam perlindungannya tidak bisa dimangsa oleh para werewolf, tetapi hanya sebagian dari para werewolf yang memangsa para villager diantara mereka juga ada yang hanya memangsa para hewan bukan manusia.

"Bolehkah aku tau siapa namamu?" tanya lianata sambil menatap seorang wanita yang seumuran dengannya dan masih sibuk meriasnya.

"Tentu saja boleh, Luna." Lianata mengernyit bingung dengan panggilan wanita itu padanya.

"Namaku bukan Luna. Aku Lianata, Lianata Griny." perkenalkan Lianata, namun wanita itu menggeleng dan tersenyum.

"Maaf luna, kalau kami sampai tidak mematuhi aturan Alpha maka kami akan dibunuh." papar wanita itu setelah menyelesaikan tugasnya.

"Alpha. Dibunuh? Apa maksudmu?" wanita itu hanya menggelengkan kepalanya dan berlalu meninggalkan kamar tuannya.

"Oh yaa! Aku lupa menanyakan namanya.." Lianata berjalan kearah pintu dan akan membukanya namun sudah keduluan oleh seorang pria yang sudah rapi dengan pakaian resminya. Pria itu tersenyum pada Lianata dengan mengulurkan tangannya, Lianata diam dengan raut wajah tidak mengerti tetapi segera ia menyambut uluran tangan tersebut, pria tampan itu menggenggam tangan lianata dan mengarahkan punggung tangan Wanita itu kearah bibirnya dan mencium lembut punggung tangan Lianata.

"Kita akan menghadiri pesta diseberang timur," ucap pria itu dengan berjalan menuntun Lianata menuju ke ruang tengah istana yang sudah terkumpul King dan Ratu, para omega werewolf, para mayor, serta kumpulan werewolf lainnya. Lianata menatap mata pria itu dan menundukkan kepalanya.

"Apa mereka semua keluargamu?" tanya Lianata dan dijawab anggukan kepala oleh pria itu.

"Ini King dan Ratu.." tunjuk Alphard dengan menunjuk pada ayah dan ibunya lalu kemudian menunjuk omega, mayor dan werewolf yang berada disana.

"Kalian semua, ini Luna kita." seru Alphard dan mendapat tatapan tidak mengerti dari Lianata. Wanita itu berbisik ke telinga Alphard hingga membuat pria itu tersenyum.

"Tuan, aku mempunyai nama dan namaku bukan Luna tetapi Lianata Griny. Kenapa harus Luna?"

"Karena kau memang Luna,," kekeuh Alphard tanpa menghiraukan tatapan tajam dari Lianata.

"Aku akan berangkat sekarang dan kau Crush, aku tugaskan menjaga pack dan lindungi Raja dan Ratu." ucap Alphard dan dibalas anggukan kepala oleh Crush.

"Chord, awasi mereka semua yang berada di pack sekitar maupun dalam pack." kemudian perintah Alphard pada adiknya Crush, yaitu Chord. Namun hanya lewat jiwa, tidak semua diantara mereka bisa berbicara lewat jiwa dan pikiran, hanya beberapa saja seperti Alpha as Alphard xenzia, Chord as omega werewolf alpha, King dan yang terakhir seorang moderator dari pack blue Alphard.

"Aku akan kembali dalam waktu satu bulan, aku ingin saat aku kembali kalian harus membawa para mata-mata dari bangsa musuh." dan setelahnya perintah Alphard menuju pada para werewolf dan mereka semua menjawab serempak.

"Pasti Alpha!" jawab mereka.

"Alpha, lindungi Luna dan pahami kondisi.." ucap King dengan menepuk pundak putranya dan kemudian memeluk setengah dari tubuh Alphard, Alphard tersenyum dengan membalas pelukan sang Raja tetapi hanya sebelah tangan saja karena sebelah tangannya masih menggenggam tangan Lianata. Lianata sedari tadi hanya diam menyaksikan semua yang dilihatnya, otaknya benar-benar berputar dan seakan-akan semua mimpi namun benar nyatanya.

"Luna, apapun yang terjadi pada Alpha. Tetaplah bersamanya." ucap king dengan mengecup dahi Lianata, wanita itu sedikit terkejut namun ia segera mengangguk dengan cepat.

"Putraku. Kembali dengan selamat, nak." kini sang Ratu yang memeluk Alphard dengan menangis haru, Alphard melepaskan pelukan ibunya kemudian menghapus air mata tersebut dengan senyuman.

"Pasti, bu. Aku akan kembali dengan membawa istri dan calon prince istana," ucap Alphard dengan menambahkan sedikit gurauan dikalimatnya, terbukti sang ratu tersenyum dan kemudian beralih pada Lianata lalu memeluk wanita itu, Lianata yang sedari tadi sudah menahan air matanya pun sudah mengalir sangat deras. Wanita itu seketika merindukan ibu dan ayahnya.
Alphard tersenyum sembari memeluk kedua wanita itu setelahnya mereka melepaskan pelukan dan berjalan menuju sebuah mobil sport mewah berwarna merah menyala. Alphard berjalan dan membukakan pintu untuk Lianata dan wanita itu segera masuk kedalam diikuti dengan Alphard dan mobil sport tersebut segera hilang di jalur dinding istana.

"Alpha, kau bilang kita hanya menghadiri sebuah pesta tapi kenapa sampai membutuhkan waktu selama itu?" tanya Lianata, mereka kini sedang dalam perjalanan disebuah hutan lebat dan hanya sedikit matahari yang masuk dalam celah pohon-pohon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Alpha, kau bilang kita hanya menghadiri sebuah pesta tapi kenapa sampai membutuhkan waktu selama itu?" tanya Lianata, mereka kini sedang dalam perjalanan disebuah hutan lebat dan hanya sedikit matahari yang masuk dalam celah pohon-pohon.

"Sebab perjalanan kita panjang," jawab Alphard.

"Panjang. maksudnya?" ucap Lianata, Alphard menoleh pada Lianata dengan tersenyum.

"Membutuhkan waktu selama dua minggu untuk kita sampai diseberang timur dan begitupun dengan kembalinya.." Papar Alphard yang membuat Lianata segera membulatkan kedua matanya.

"Du--dua minggu. Apa bahan bakar mobilmu bisa tahan sampai disana," seru Lianata.

"Biarpun aku bepergian selama tiga tahun kedepan, bahan bakar mobil ini tidak akan habis karena sudah dibuat oleh ahli dunia dalam sejarah.." Jawab Alphard dengan memfokuskan penglihatan dan pendengarannya disekitar perjalanan.

"Sungguh aneh. Sebenarnya namamu itu Alpha atau Alphard?" tanya Lianata.

"Dua-duanya.. Nata! Diam ditempat dan jangan bergerak.." perintah Alphard dengan menajamkan penglihatannya. Didepan mereka ada sekelompok anjing hutan yang sedang menunggu mangsa, tapi Alphard tidak pernah takut dengan semua itu karena dia masih berada dilevel teratas dari mereka dan Alphard termasuk werewolf pemangsa hewan.

"Alphard, kau mau kemana. Mereka berbahaya, aku pernah membaca sebuah artikel bahwa anjing hutan adalah pemangsa manusia dan mereka sangat mengerikan dengan gigi tajam seperti itu.." ucap lianata dengan menahan Alphard yang hendak keluar dari mobil.

"Begitupun denganku," Ucap Alphard dan dengan cepat keluar dari dalam mobilnya.


Spesial aku kasih dua bagian yaa para reader💪...

Ayo indonesia berkarya 📣
Terus dukung dan vote kalian buat cerita atu..

Alpha Owners [LENGKAP]Where stories live. Discover now