PART 21 // A Kiss

10.1K 349 82
                                    

Malam semua😊
Yang sider sering-sering muncul yah😉

Happy Reading
===

Di kediaman rumah besar milik keluarga Houston. Seorang gadis yang telah menginjak umur 21 tahun itu, slalu memohon-mohon kepada ke dua orang tuanya agar di perbolehkan untuk pergi ke Brazil, dimana disana ada Kakanya yang sangat-sangat dia rindukan. Bersujud pun dapat gadis itu lakukan agar keinginannya tercapai.

"Berhentilah Kylie, bersujud pun mom tidak akan menuruti kemauanmu sebelum Dad mu sendiri yang mengijinkannya." ucap Romina kepada putri nya itu.

"ASTAGA MOM! AKU BUKAN LAGi ANAK KECIL , LIHATLAH! UMURKU SUDAH GENAP 21 TAHUN!!!" pekik gadis itu.

"Benarkah? Kini putriku bukan anak kecil lagi." suara Daniel sambil berjalan ke arah putri dan istrinya itu.

'Cup' "Apa kau kewalahan menghadapi putri kita itu darling?" tanya Daniel sambil memeluk istrinya itu. Kylie di buat melongo ketika melihat ayahnya yang baru datang itu, tinggal main nyosor.

"Kau bisa melihatnya sendiri Daniel, jadi apa kau akan mengijinkannya pergi?" Romina meminta kepastian kepada suaminya itu.

"Kau yakin kita harus mengijinkannya?" Daniel melihat ke arah putrinya.

"Dad....please...." mohon Kylie.

"Baiklah, Dad akan memikirkannya lagi."

"Yeeeeey," pekik Kylie kehilangan. Sepertinya rencananya untuk melepaskan diri dari kekangan kedua orang tuanya itu kini berhasil.

"BRAZIL!!! I'M COMMING!!" teriaknya sambil berlari menuju ke kamarnya untuk mengepak barang-barangnya.

"Dia sudah besar ternyata," gumam Daniel yang bisa didengar oleh istrinya.

"Karna itu, kau harus bertahan." lirih Romina.

•••

Hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Math ketika dia mendapatkan telpon dari ayahnya. Mendengar adiknya akan kemari, tentu saja dia senang. Namun disisi lain ia ragu, perasaan tidak nyaman dan juga gelisah menyelimuti benaknya.

"Dad yakin Kylie akan kemari?" tanya Math memastikan

"Tentu saja, apa kau tidak ingin dia kesana? Dad bisa membatalkan tiket un.."

"Jangan Dad, dia akan gegabah untuk tetap meminta kesini." potong Math cepat.

"Hahaha, kau masih ingat saja sifat keras kepala adikmu itu. Bagaimana keadaan disana? Apa semua baik-baik saja?" tanya Daniel.

Hal yang tidak mungkin bagi Math jika dia bilang bahwa semuanya baik-baik saja. Namun sebisa mungkin dia menutupi segalanya. Math tidak ingin jika ayahnya disana khawatir ketika mengetahui semua yang terjadi di sini. Cukup dialah yang menanggung semuanya.

"Math," panggil Daniel

"Ah... Ya... Ada apa Dad?"

"Kau melamun, apa semua berjalan dengan baik-baik saja?" tanya Daniel

"Tentu saja Dad, kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Jadi kapan pesawat Kylie akan berangkat?"

"Kemungkinan besok lusa." jawab ayahnya.

"Baiklah Dad, jika sudah sampai, suruh dia memberi kabar. Aku akan menjemputnya dibandara."

The Beautiful Mafia In Love Where stories live. Discover now