Kesembilan Belas

2.1K 241 51
                                    

"Lala, gak sama Andra?" Bella yang baru memasuki ruang rawat Maminya dikejutkan oleh Mama Marcel yang langsung menghadang tubuhnya.

"Andra belum ke sini Ma? Tadi pagi Lala udah minta dia langsung ke sini." Wajah Mama langsung berubah khawatir. Ini sudah malam dan dia masih belum bertemu dengan Marcel sama sekali. Dia takut terjadi sesuatu pada anak semata wayangnya itu.

"Mama tenang aja, biar Lala sama Mario cari Marcel sekarang. Mama jangan ke mana-mana, bahaya." Mama mengangguk patuh. Dia menarik Bella ke dalam pelukannya sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali. Setelah menyapa Maminya dan mencium kening serta punggung tangan Mami dan Mama, Bella kembali berlari ke luar ruang rawat, tujuannya satu, mencari Mario, entah di mana pun dia berada sekarang.

"Kalia tau dimana Mario?" tanya Bella pada orang-orang yang berjaga di lorong tempat mereka bersembunyi. Mereka sejenak saling tatap sebelum menggeleng dengan kompak. Salah satu dari mereka tiba-tiba mengeluarkan ponselnya.

"Ini, pak Mario sedang berada di kantor pak Evan," kata orang itu sambil menunjukkan posisi ponsel Mario sekarang. Pintar juga mereka, melacak keberadaan Mario dengan GPS yang ada di ponsel Mario.

"Salah satu dari kalian, bisa bawa gue ke sana?" tanya Bella tiba-tiba. Dia harus berhati-hati sekarang. Mungkin saja orang-orang ayahnya tengah mencarinya dan mengincar nyawanya setelah berhasil menangkap Marcel. Ya, dia yakin 100% Marcel tertangkap tadi pagi, satu-satunya alasan logis kenapa dia tidak datang ke rumah sakit, satu-satunya tempat aman baginya. Orang yang memegang ponsel itu mengangguk, menyanggupi permintaan Bella.

"Bagus, kita berangkat sekarang. Apa kalian bisa menambah orang untuk menjaga ruang itu?" tanya Bella sambil menunjuk ruang rawat Maminya. Orang itu kembali mengangguk. Dia menelpon seseorang dengan ponsel lain sementara ponsel yang menunjukkan keberadaan Mario tadi diberikan pada Bella. Tidak lama, 5 orang berseragam hitam muncul dan menyapa Bella dengan sopan. Kelimanya memperkenalkan diri dan menunjukkan identitasnya, salah satu syarat yang diberikan Mario untuk semua anak buahnya.

"Dua dari kalian ikut gue ke tempat boss, sisanya tetap di sini." Orang itu memberikan perintah denga sangat tegas, sepertinya itu tangan kanan Mario karena semua orang mematuhinya seperti mematuhi Mario.

"Udah siap? Bisa kita berangkat sekarang?" tanya Bella sedikit tidak sabaran, bukan apa-apa, dia hanya takut tidak bisa menemukan Marcel tepat waktu. Apa yang harus dia katakan pada Mama jika itu benar-benar terjadi? Bella berjalan lebih dulu meninggalkan mereka yang masih mengatur pos masing-masing. Melihat Bella pergi, orang-orang yang ditugaskan menjaga Bella sontak berlarian mengikuti Bella yang sudah berada jauh di depan.

Marcel ilang, gue ke tempat lo sekarang

Bella mengetikkan pesan untuk Mario, hanya untuk memastikan Mario tidak pergi ke mana pun saat dia datang dan membuatnya kesulitan mencari keberadaan laki-laki itu.

Oke, jangan pergi sendirian

Bella kemudian mengirim foto dirinya di dan tiga orang yang bersama dengannya kepada Mario yang dibalas dengan gambar ibu jari, setelahnya Bella tidak membalas pesan itu lagi. pikirannya dipenuhi Marcel sekarang. Andai dia mengantarkan Marcel ke rumah sakit pagi itu tentu hal ini tidak akan pernah terjadi.

"Tenang mbak, kakaknya pasti bisa ditemukan," Bella menatap orang yang baru saja mengatakan hal itu padanya. Laki-laki yang sangat muda sebenarnya, terlalu muda untuk menjadi bodyguard. Mungkin usianya tidak jauh dari usianya sekarang ini, bahkan mungkin lebih muda darinya tapi pekerjaannya jauh lebih berbahaya darinya.

"Boss Mario jelasin semuanya ke kita dan minta bantuan kita untuk menuruti apapun yang mbak katakan. Boss Mario juga udah jelasin soal mas Marcel. Maaf gak bisa jagain mas Marcel sesuai perintah." Mendengar itu Bella justru menangis sambil menggeleng pelan. Kenapa justru mereka yang meminta maaf padahal mereka bahkan belum pernah bertemu Marcel sekali pun.

Esperanza ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora