9. No

5.8K 483 36
                                    

Saat dengan dia, kau menjaga perasaannya. Saat denganku, kau membagi perasaannya. Itu terlalu rumit, Sayang. Aku ingin satu, cinta atau luka. ~

Siang hari ini cuaca cukup terik. Tapi semua itu tak terasa jika sudah berada di pantai. Merasakan semilir angin menerbangkan helaian rambut. Suara debur ombak yang tak akan ada habisnya. Hhhmm sempurna.

Hari minggu ini Shani dan Alfan sedang berada di pantai. Jalan berdua, sungguh adil sekali Shani jadi orang. Kemaren jalan sama Gracia, sekarang Gracia kerja, Dia jalan sama yang satunya. Adem banget hidupnya.

Merekapun berjalan menyusuri bibir pantai dengan bertelanjang kaki dengan tangan bergandengan. "Aku seneng banget deh, ternyata perasaanku selama ini gak searah"

Shani tersenyum. "Aku juga kak"

"Tau gitu dari jaman kuliah aja kita pacarannya ya hahaha"

Shani hanya melamun saja, tak mendengarkan apa yang Alfan katakan. Pikirannya tertuju pada seseorang yang sedang berada di Ausie sana. Sejak tadi pagi, Gracia sama sekali belum mengabarinya. Sudah makankah dia, dia sedang bersama siapa. Atau mungkin capekkah dia disana. Tidak biasanya Gracia seperti ini, tidak mengabarinya. Padahal biasanya, kucing tetangga yang lahiran aja dia cerita. Dia ternyata sudah rindu Gracia.

"Hei, kok malah ngelamun sih. Ada apa?" ucapan Alfan menyadarkannya.

Shani menoleh, tersenyum paksa. "Gak papa kok. Lagi nikmatin suasana indah pantai aja" elak Shani.

"Kamu beneran gak papa kan?"

Shani mengangguk.

"Yaudah, kita foto dulu yuk. Senyum yang manis ya. Kamu kan harusnya seneng akhirnya kita jalan berdua"

Alfan mengangkat hapenya dan mulai mengatur pose. Dia merangkul Shani dari samping. Shani tersenyum sangat manis.

"Oke... Satu. Dua. " saat hitungan ketiga Alfan sengaja berpaling dan mengecup dahi Shani.

Cekrek

Alfan terdenyum, tampak sangat puas melihat hasil fotonya. "Aduuhh manis banget sih pacar aku"

Tentu saja Shani tersipu. Benar kata Alfan, dia harus bersenang senang disini. Ini kan yang dia inginkan dari dulu. Menjadi kekasih Alfan Renaldi.

"Eh, makan es krim disitu yuk"

Alfan menarik Shani menuju kedai es krim yang ada di pinggir pantai. Mereka makan es krim diselingi canda tawa. Melepas penat yang dirasa selama bekerja.

"Kamu sama kak Jihan sejak kapan putusnya" tanya Shani.

Mendadak raut muka Alfan berubah. "Udah satu bulan lalu. Udah deh jangan bahas dia. Sekarang itu waktunya aku sama kamu, gak ada nama orang lain. Oke"

Shani mengangguk saja. Dia menebak pasti putusnya gak baik baik.

Setelah makan es krim, mereka lalu bermain air. Saling menciprati masing masing.

"Iihh kak, baju aku basah kan jadinya. Aku gak bawa ganti tau" ujar Shani sambil cemberut.

Melihat muka Shani, ide jahil muncul di kepala Alfan. Dia menyeringai. Shani yang menyadarinya seketika panik. Dipeluknya Shani dengan erat, Lalu tiba tiba Alfan mengangkatnya dan..

Byuuurr

Tubuh mereka berdua akhirnya basah kuyup. Rambut Shani terlihat lepek.

"Hahahaha, muka kamu lucu banget"

Wajah Shani makin terlihat masam. "Ketawain aja terus, gapapa aku mah"

Alfan menghentikan tawanya dan menuntun Shani keluar dari air. "Jangan ngambek dong. Kan tadi terlanjur basah, mandi saja sekalian hehehe"

I (Can't) REFUSEWhere stories live. Discover now