Cryztha

24.6K 1K 98
                                    

Aku mendaftar disalah satu sekolah swasta di kota "S" yang cukup terkenal dan memiliki akreditasi A. Untuk masuk ke sekolah ini aku harus melalui beberapa test yang menjadi syarat dari sekolah tersebut.

Test akan dilakukan seminggu setelah mendaftar. Dan seminggu setelahnya dengan semangat aku pergi ke sekolah.

But, damn! Ternyata tes telah diadakan kemarin dan hari ini adalah tanggal pengumumannya. Ya, aku salah baca waktu itu.

Aku memohon pada kepala sekolah untuk diijinkan ikut tesnya dan tentu..- ngga akan bisa.

Namun, karena beliau melihat niatku yang begitu kekeuh akhirnya aku diberi kesempatan untuk mengikuti tes tersebut. Diberikan waktu 10 menit untuk mempersiapkan diri.

Aku berjalan keluar dari ruangannya dan mendapati seorang wanita yang sedang berdiri dengan bersender pada pembatas tembok.

Gila! Cantik. Cantik banget! Baru kali ini ngeliat cewek cantik kayak dia. Tingginya kira kira 165 cm. Berambut coklat sepanjang pinggang. Badannya ramping. Matanya berwarna coklat, hidung mancung dan bibir yang sedikit tebal.

Ukurannya.... (Skip)

Dari wajahnya bisa kutebak dia pasti siswi di sekolah ini juga. Saat pertama kali melihat dia sebenarnya gaada rasa apa-apa cuman sekedar kagum.

Btw, aku orangnya pemalu jadi cuma dua detik aku menatapnya kemudian tertunduk.

"Anak baru ya?" tanya-nya.

"A-aiya kak," ucapku namun tetap menunduk.

"Udah lihat hasilnya?"

"Anu kak, belom ikut testnya," jawabku sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Lho? Kok bisa? Terus ini ngapain?"

"Salah baca kak. Ini barusan ketemu kepsek," entahlahh aku bisa merasakan betapa saltingnya aku saat ini ditambah lagi kebodohanku yang luar biasa.

"Terus gimana? Masih boleh ga?"

"Iya, boleh."

Mendengar jawabanku dia langsung menarik tanganku kemudian membawaku menjauh dari depan kantor kepala sekolah.

Aku bingung dengan maksudnya menarikku seperti ini apalagi kita baru kenalan berapa menit yang lalu, ehm ga, bahkan belum berkenalan.

Setelah melihat keadaan tempat di mana dia membawaku sepi, tiba-tiba dia ngeluarin berlembar-lembar kertas yang dijepret.

"Hafalin gih. Itu soal testnya nanti," aku cuma terdiam melongo mendengar ucapannya. Serius?? Kalau dia punya soal-soal ini berarti dia.... Bisa jadi osis - atau ketua osis?!!! Anjirrrr!! Dan kenapa ngasih ke aku?? Pertanyaan itu masih ada di benakku hingga hari ini.

"Kok diem aja si? Cepetan ambil keburu diliat orang,"

"Tapi kak,"

"Udah cepetan duduk sebelah sana dah. Ada kursi tuh, hafalin gih. Gue pantau dari sini," dengan ragu aku pergi ketempat yang ia maksud. Sempat noleh ke dia lagi buat mastiin, eh malah disemangatin dong.

Aku ngga hafalin semua jawaban dari soalnya karena beberapa soal aku yakin bisa ngerjain sendiri. Beberapa saat kemudian dia memberi kode agar segera selesaiin. Kuhampiri dia dan mengembalikan soal-soal tersebut.

"Sukses ya," katanya singkat sambil menepuk bahuku dan memberi seutas senyuman.

Kemudian.. Pergi.

Aku bahkan belum mengucapkan terima kasih ataupun berkenalan.

Dan dilorong itu menjadi kenangan pertamaku bersama dia.

Aku mengikuti test dan sejam kemudian langsung mendengar pengumuman dan kalian pasti bisa tebak gimana hasilnya.. Haha ya, aku lulus dengan nilai yang cukup bagus.

I'm LOSING Control [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang