Hai kamu; Nova Soveline.

5.4K 362 66
                                    

Enjoy;)

------

Kini aku paham kendala yang dimaksud oleh Meila yang katanya akan aku ketahui dengan sendirinya, setelah liburan sekolah selesai. Meila pindah sekolah.

Kenapa ya, orang-orang suka banget masuk ke kehidupan orang lain terus pergi seenaknya kapanpun ia suka?

Aku mencoba berpikir positif, mungkin dia punya alasan sendiri. Entah pindah kemana..

Okay, lupakan soal Meila.

Tepat hari ini, akhirnya jadi senior juga. Rasanya seperti baru kemarin aku menjadi murid baru. Sekarang udah kelas 12 aja.

Ohya, semester ini adalah semester akhir aku menjabat sebagai ketua band di sekolah. Waktu menjabat tersisa 5 bulan. Dan sore nanti adalah jadwal ekskul untuk perkenalan dengan murid-murid baru kelas X yang mendaftar ekskul band.

Tiga puluh menit sebelum dimulai aku sudah tiba disana. Sudah bisa ditebak pasti di sana masih kosong, belum ada anak-anak yang datang.

Untuk mengurangi kebosananku, aku memainkan alat musik kesukaanku; gitar. Cukup lama berada di sana sendirian dan akhirnya satu persatu teman-temanku pun datang.

Tak lama kemudian disusul oleh segerombolan murid berpakaian olahraga yang sizenya kegedean dan bisa kutebak mereka adalah calon pendaftar eksul ini. Dengan wajah-wajah baru dan datang bergerombol adalah ciri khas murid baru hahaha.

Aku memperkenalkan diri dan jabatanku secara formal kepada mereka.

"Kalian yang ingin mendaftar dan bergabung pada ekskul ini, ga harus orang orang yang sudah pandai bermain alat musik atau bernyanyi. Asal kalian ada niat, kalian boleh gabung kok, nanti juga dibantu sama kakak-kakak disini. Jadi, ga perlu sungkan ya kalo mau minta bantuan. Saya sendiri bisa bermain beberapa alat musik, tapi lebih khususnya ke gitar jadi bagi yang mau belajar gitar boleh datang ke saya."

Kira kira begitulah yang kusampaikan kepada mereka. Kami menghabiskan waktu kurang lebih dua jam dan langsung dimulai dengan latihan dasar.

Setelah menyelesaikan jadwal pertama sore itu, aku merapikan alat-alat musik tadi. Sehabis beres-beres aku duduk sebentar diatas meja dengan pikiranku yang masih saja penasaran kemana Meila pindah. Tibatiba ada 4 orang murid baru yang menghampiriku. Kukira tersisa aku sendiri disini, eh ternyata..

"Hai kak, boleh gabung ga?"

"Halo.. silakan silakan. Kirain kalian udah pada balik," Jawabku. Mereka berempat duduk bersamaku diatas meja yang sudah ga terpakai lagi.

Aku mengulurkan tanganku bermaksud ingin berkenalan lebih dekat dengan mereka satu persatu. Ya karena emang tadi baru aku sendiri yang memperkenalkan diri, itupun diatas panggung.

"Rani, kak." Jawab murid yang tadi menyapaku.
"Aku Tasya."
"Dewi."
"Nova, kak."

Berbeda dari ketiga murid pertama yang begitu bersemangat, yang terakhir ini seperti pemalu dan menunduk sedari tadi.

Aku ga begitu jelas melihat wajahnya. Kubuka dengan obrolan ringan agar mereka juga nyaman berada didekatku. Lambat laun Nova mulai mencair seperti ketiga temannya. Dan ketika pandangan kami bertemu... Shit!

Jika boleh aku deskripsikan si Nova, alis matanya tebal, hidungnya kecil tapi mancung, bibirnya tipis, sedikit chubby, manik mata cokelat, dan kulitnya coklat sawo matang, tingginya kira kira sebahuku. Bisa kuprediksi, Nova bisa jadi primadona di sekolah ini. Cantik bangettt gabohongg serius. Kok bisa ya ada cewek mukanya secantik itu, bahkan sampe sekarang nih, belum aku temuin secantik wajah Nova.

I'm LOSING Control [TAMAT]Where stories live. Discover now