Chapter 36 : Help

2.2K 252 27
                                    

Jimin saat ini tengah menjadi pusat perhatian teman sekelas nya, sebagian dari mereka terkejut melihat nya duduk di kursi roda. Dan Bertanya-tanya dengan apa yang sebenar nya terjadi pada diri nya. Tapi yang Jimin lakukan saat ini hanya menatap kearah jendela dengan kosong.

"Jim?" Panggil Minhyuk sedari tadi yang tak di gubris sama sekali. "Aku tau kau masih belum bisa menerima tentang kondisi mu. Tapi kau tak bisa seperti ini terus Jim, pikirkan lah tentang Taehyung dan Jungkook juga" Minhyuk berucap pelan yang masih dapat di dengar oleh Jimin. Tapi lagi-lagi Jimin hanya mengabaikan nya.

****

Padahal Vernon baru melayangkan delapan kali pukulan kearah Jungkook. Tapi Jungkook sudah terkulai lemas, ia tergeletak tak berdaya di tengah lapangan basket. Darah mengalir di sekitar pelipis, mulut, pipi bahkan hidung. Seperti nya sudah bisa di pastikan bahwa hidung Jungkook retak akibat hantaman keras dari Vernon. Dia tak main-main, ia bahkan mengunakan seluruh tenaga nya saat memukul Jungkook. Sadis. Itu lah kata yang tepat untuk menggambarkan Vernon.

Yugyeom, Wonho dan Dongwoo di buat takjub oleh Vernon. Lantas mereka bertepuk tangan saat Vernon menyelesaikan kegiatan nya itu. "Aku tak menyangka kau ternyata hebat juga." Yugyeom mendekat kearah Vernon, kemudian memperhatikan hasil kerja Vernon yang sungguh luar biasa.

Wonho tertawa senang, "Sekarang aku mengakui keahlian mu itu, sobat" Wonho menepuk-nepuk pundak Vernon. "So, kau ingin bergabung dengan kami?" Tawar Dongwoo kepada Vernon dengan bola basket yang entah sejak kapan sudah ada di gengaman nya. Ia menangapi nya dengan senyuman sinis,"Kenapa tidak?".

"Ayoo kita ke kantin aku sudah sangat haus sekali" ajak Wonho menarik lengan Dongwoo. "Lalu bagaimana dengan dia?" Tunjuk nya kearah Jungkook yang ternyata masih separuh sadar.

"Tinggalkan saja dia disini" setelah mengucapkan itu Yugyeom lantas pergi dari lapangan basket itu menuju kantin di ikuti dengan Wonho dan Dongwoo. Hanya Vernon yang masih berada disana, ia berjongkok dan menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit di artikan, smirk nya selalu senantiasa bertengger di wajah nya itu. kemudian ia berucap "Lemah." Setelah mengucapkan itu ia langsung berdiri dan menendang kembali kaki Jungkook dengan keras. Dan ia menyusul Yugyeom dan kedua kawan baru nya itu menuju kantin, meninggalkan Jungkook sendiri di tengah lapangan dengan kondisi nya yang sangat mengenaskan.

Kenapa mereka membenci ku? Batin Jungkook sebelum kegelepan menguasai nya.

****

Taehyung berjalan cepat menuju lapangan basket, ia cukup cemas dengan keadaan adik nya itu saat ini. Saat ia tinggal berbelok kearah kanan dan sedikit lagi sampai ke lapangan suara seseorang siswi memanggil nya.

"Kim Taehyung!" Sontak Taehyung berhenti dan berbalik. Seorang gadis berkuncir kuda menghampiri nya dengan nafas yang tersenggal-senggal. "Kau di panggil keruangan guru sekarang" ucap nya membuat Taehyung mengrenyit bingung.

"Ada apa?"

"Entahlah Jungsoo Ssaem hanya menyuruhku untuk memanggil mu"

"Tapi---"

"Ayo cepat, Jungsoo Ssaem menyuruh mu untuk segera kesana. Kupikir itu pasti sesuatu yang penting" gadis itu menarik tangan Taehyung untuk segera bergegas, mau tak mau Taehyung pun mengurungkan niat nya untuk menuju ke lapangan basket. Ia berharap Jungkook baik-baik saja.

Tapi .. hati nya mengatakan tidak, hati nya mengatakan bahwa sesuatu tengah terjadi kepada Jungkook. Taehyung menggelengkan kepala nya dan menghembuskan nafas nya kasar, berusaha mengusir pikiran-pikiran negatif itu dari kepala nya. Tidak! Jungkook pasti akan baik-baik saja. Yah.. dia harus berpikiran positif kali ini, mungkin saja Yugyeom dan kawan-kawan nya itu hanya ingin meminta maaf kepada Jungkook atas insiden waktu itu.

Three Brothers [DALAM PERROMBAKAN]Where stories live. Discover now