chapter 9

14.8K 551 3
                                    

Hii guys gimana chapter 8 nya. Ngak sabar ya untuk chapter 9 nya. Nini untuk pembaca setia aku. Chapter 9 nya udah ada.😉

-------------------------------------------------------------

Jam rumah sakit menunjukkan pukul 07:25. Dave masih menepati janjinya bahwa dia tidak akan tidur sampai wanita yang didepannya membuka matanya. Matanya sebenarnya tidak bisa di ajak kompromi lagi tapi demi gadis nya apa pun dia lakukan. Tangan Dave membelai rambut indhy, merasa terusik indhy membuka matanya.

"Eeeuuuummhhhh...." Indhy menggeliat tubuhnya.

"Pagi sayang" sapa Dave dan memberikan senyuman. Tapi bukannya indhy menjawab tetapi dia malah turun dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan cairan putih di dalam tubuhnya.

"Huekkk.... huekkk.... Huekkk..."

"Huekkk.... Huekkk...."

Dave yang dari tadi dibelakang nya langsung memijit tengkuk leher indhy. Indhy membasuh muka nya dan memejamkan matanya.

"Sudah mendingan sayang? Gimana rasanya?" Dave cemas. Indhy hanya menggeleng dan berjalan menuju keranjang nya dengan gontai.

"Masih mual, pusing, bentar ya aku panggilkan dokter" indhy Sangat tak berdaya dengan tubuhnya sekarang. Kemudian Dave keluar tak berapa lama pintu terbuka ternyata bukan Dave tapi kedua orang tua indhy.

"Sayang...."teriak Vega dari pintu dan berlari memeluk anaknya.

"Ya Allah sayang kenapa kamu bisa kaya gini, wajah mu pucet banget, pasti kamu melalaikan makan mu, vitamin jarang diminum, kurang istirahat, kebanyakan pikiran, dan..."

"Bun.. indhy nggak papa kok cuman kecapaian aja"potong indhy yang membalas pelukan dari Vega.

"Kamu itu ya kalau di bilangin jawabannya selalu aku nggak papa kok Bun, padahal terjadi apa-apa" wanita paruh baya itu sebel banget sama indhy karena anaknya tidak pernah mengeluh apa-apa kepada Vega atau Ryan dia selalu menutupi nya.

"Bunda mah, ya udah kalau nggak percaya" cerita nya ini indhy ngambek sama bundanya

"Bun udah lah jangan nganggu nih anak nanti tambah jelek mukanya, hoooo... Lihat tambah jelek bibirnya di maju-majuin" Ryan berusaha menghibur anaknya tapi malah membuat anaknya Tambah bete.

"Ayah mah gitu sama anaknya, nyebelin" satu.. dua... Tiga...

"Huwaaaa... Huwaaaa.... Huwaaaa..."

"Kok nangis sih maafin ayah sama bunda dong" Ryan menghampiri anaknya dan memeluk sambil mengelus punggung indhy.

"Cuman bercanda sayang, ayah sama bunda kuatir sama kamu sayang, kami cuman nggak mau terjadi apa-apa sama anak semata wayangnya" pilu Vega

"Hikss... Maafin indhy yah bun" dan mereka semua saling memeluk.

"Sayang disini sama siapa sendiri?"tanya Ryan sambil clingak clinguk mencari seseorang.

"Indiy tadi..." Belum sempat indhy menjawab kenop pintu terbuka.

"Sayang ini aku sudah bawa dokter ba..gasss nya" lama kelamaan suaranya mengecil. Dave datang membawa dokter Bagas

Indhy kaget dengan penuturan Dave, begitu pula dengan orang tua indhy, terutama ayahnya yang langsung melototi Dave. Kemudian Dave mendekati mereka orang tua indhy dan mengajak salaman.

"Maaf om... Tante..., Perkenalkan saya Dave" sebenarnya gugup tapi sebisa mungkin memberikan yang terbaik buat calon mertua.

"Siapanya anak saya kamu?" judes Ryan. Wajah indhy sudah tidak karuan karena rasa takut keringat dingin membasahi pelipis nya

INDHY & DAVE (Completed)Where stories live. Discover now