rasaku yang dalam

33 4 0
                                    

lagipula kita terbiasa untuk diam
karena rasa sudah melempam
juga nadi yang terlanjur lebam,
kiranya ada suram
yang terpatri kala kelam
yang pijarnya telah sepakat untuk padam

hanya ada dendam, hanya ada hujam
yang bahkan mustahil diredam

afeksi dan gengsi turut kupinjam,
meski mereka menikam tajam.

nafas kutahan dalam-dalam,
sebenarnya banyak kata yang terpendam:

aku ingin sekali memelukmu seperti saat silam
aku ingin sekali bersamamu walau dalam bungkam
aku ingin sekali mengecap cinta nan tentram
aku ingin sekali mendengar suaramu saat terpejam
aku ingin sekali menyulam kisah yang tidak karam
aku ingin sekali berdua denganmu tanpa kecam
aku ingin sekali dicintai walau hanya semalam.

namun sayang takdir kita terlalu kejam
sampai-sampai kita terlalu sulit untuk bersalam
sehingga sisanya kita cuma menyelam,
memanifestasi mimpi yang sebelumnya tertanam
hingga kita menggegam muram,
terabaikan oleh alam.


18/5/2018


*sepertinya ini salah satu puisi terbaikku, keniatan tertinggiku,
setidaknya menurutku.

[1] Rasa dalam Asa | ✔Where stories live. Discover now