Chapter 11

4.9K 443 41
                                    

Dad memasukkan jamur itu kedalam botol kaca berukuran kec dan kemudian ditutup rapat. Kemudian kami beranjak ke tubuh zombie yang lain. Lagi-lagi Daniel yang disuruh untuk membantu dad membelah tubuh zombie. Aku dan Niall hanya tertawa setiap Daniel memasang ekspresi aneh atau berkata yang aneh-aneh saat membelah zombie.

"Nah dad perlu 1 sample lagi lalu kita pulang," kata dad setelah mendapat sample kedua.

Kami berjalan agak jauh untuk mendapatkan tubuh zombie yang lain. Zombie kali ini perempuan, memiliki rambut keriting dan juga kulit yang kebiru-biruan. Kedua matanya tertutup rapat. Dad langsung mengeluarkan alat-alat untuk membedah zombie itu. Dad memberi Daniel pisau bedah.

"Dad, kenapa harus aku?" tanya Daniel.

"Kamu yang tertua dan tak mungkin dad menyuruh Angel atau Niall."

"Errrrr, tapi Angel bilang dia mau mencoba dad." Daniel tersenyum manis kearahku. Fake smile.

"Benarkah? Kalau begitu Angel saja yang membelah,"

Aku menggeleng cepat. "Haha, tidak dad. Daniel berbohong dan aku tidak mau membelah zombie itu. Ew,"

"No dad, itu benar. Angel ingin sekali melakukan ini!" kata Daniel meyakinkan dad.

"Angel, dad pikir kamu adalah anak yang berani. Jadi mengapa tidak mencoba? Hanya satu zombie saja kok." kata dad.

Daniel tersenyum menggoda dan menaik-turunkan kedua alisnya kearahku. Sedangkan Niall sedari tadi berusaha menahan gelak tawanya. Awas saja kedua anak ini akan kucincang saat sampai dirumah.

"Errrr fine."

Daniel memberiku pisau bedah. Aku mengambil sarung tangan dan masker. Dad mulai bekerja untuk mengambil sample daging zombie. Berarti aku yang akan mengambil sample isi perut zombie ini. Argh, aku membuka sedikit baju yang dipakai zombie ini dan mengarahkan pisau ke perutnya. Saat ditusuk, darah hitam terkeluar dan aku terus membelah perut zombie itu.

Oh my god!

Ew apa itu?!

Argh darahnya banyak sekali!

Aku ingin muntah!

Woah! Apa itu didalam perutnya!

Ew!

Setelah berhasil mengambil sample, aku langsung memasukkannya kedalam botol kaca kecil dan menutupnya rapat-rapat. Kulepas sarung tangan dan masker yang menempel ditangan dan mulutku. Fyuh, akhirnya selesai juga operasi bedah zombieku.

"Ayo pulang sebelum zombie lain datang," kata dad.

Kami pun kembali berjalan kaki menuju mobil. Disepanjang perjalanan, entah kenapa aku merasa ada yang mengawasi. Tapi setiap aku melirik kesegala arah, tidak ada siapapun dihutan ini selain kami berempat. Niall yang bingung melihatku juga ikut melirik ke segala arah mencari apa yang aku lihat.

"Ada apa Angel?" tanya Niall.

"Entah aku merasa ada yang mengawasi kita. Tapi kulihat disini tak ada orang." jawabku.

"Oh, mungkin perasaanmu saja Angel."

Aku mengangguk. "Mungkin."

Kami berempat masuk kedalam mobil dan kemudian segera pulang. Sampai di safe house, dad langsung pergi buru-buru ke basement untuk meneliti sample zombie yang kita ambil. Daniel langsung saja ngacir menemui Gemma. Huh dasar mentang-mentang sekarang ada Gemma, aku diacuhkan. Sakitnya tuh disini *nunjuk dada*.

"ANGELLL!!! NIALLL!!!!" seru Louis yang berlari kearahku dan Niall.

"Ada apa Lou?" tanya Niall.

Zombie World (Under Revision)Where stories live. Discover now