Chapter 14

4.5K 373 32
                                    

Ini gila! Zombie-zombie berkeliaran disekitar halaman depan maupun belakang cabin. Senjata yang kami punya hanyalah sebuah pisau dicabin ini dan juga samuraiku. Lalu bagaimana kami pulang? Mobil sudah ditangan kedua orang gila itu. Ugh, rasanya ingin kuledakkan dunia ini-_-

"Tunggu..." Louis seperti berpikir keras. "Harry! Kunci mobilmu masih ada? Bukankah tadi hanya aku yang menyerahkan kunci mobil?"

"You're right Lou! Kulihat mereka membawa satu kunci saja." sambung Niall.

"Umm, mereka menggeledahku dan menemukan kunci mobilku. Tapi aku rasa mereka menaruhnya di cabin ini." kata Harry.

"Jadi mereka mengambil satu mobil saja? Mobil Harry masih ada?" tanya Niall.

"Mungkin." jawabku. "Ayo cari kunci mobil Harry, kalau ada maka kita keluar dari sini."

Louis, Niall, dan Harry bergegas menggeledah isi cabin ini. Aku melihat keluar dan zombie-zombie semakin datang dan berkumpul dihalaman depan. Ugh, aku bisa saja membunuh mereka dengan pedangku, tapi bagaimana dengan ketiga bocah lain? Mereka tidak ada senjata dan kemungkinan tergigit zombie lebih besar. I don't want to lose them.

"I got it!" seru Niall.

Suara kerincingan kunci membuatku menoleh kearah Niall. Aku mengambil nafas panjang dan menghembuskannya. Sekarang sudah dapat mobil, lalu bagaimana kami bisa keluar dari cabin ini tanpa harus membuat suara ribut.

"Semua pintu terkunci, bagaimana kita bisa keluar?" tanyaku pada tiga bocah.

"Hanya pintu kan? Bagaimana dengan jendela? Kurasa jendela disini cukup besar untuk kita semua." kata Louis.

Louis beranjak menuju jendela yang ada disamping cabin dan memang benar jendela itu cukup besar untuk kami bisa keluar. Tapi masalahnya adalah zombie-zombie juga terlihat berjalan disekitar samping cabin. Ugh, jika aku bertemu dengan dua perempuan tadi, akan kucincang daging mereka berdua dan kulempar ke zombie supaya mereka dimakan.

"Pancing zombie-zombie itu kebelakang cabin." kata Niall.

"Kenapa dibelakang?" tanya Louis.

"Lou, kamu ingat dimana mobil Harry berada kan? Lalu jalan menuju mobil itu? Kita harus melalui jalan setapak didepan cabin bodoh!" jawabnya lalu menepuk kening Louis dengan keras.

"Ouch! Sakit tau!" Louis mengelus keningnya yang sakit.

"Haha, itu balasanku karena kamu juga melakukan hal itu padaku."

"Ugh dasar,"

"Sekarang bagaimana cara memancing zombie itu agar mereka semua ke belakang cabin?" tanyaku.

"Biar aku saja," kata Harry. Kemudian ia beranjak ke bagian belakang cabin dan membuka salah satu jendela.

"HEYYYYY ZOMBIESSSS!!!! COME HEREEEEEE!!!! YOU CAN EAT MEEEEE!!! HURRY UPPPPP!!!!!" Harry berteriak seraya mengeluarkan tangannya dan melambai-lambai.

"Harry kamu gila?!" seru Louis.

"Ya, aku gila. Sekarang kalian bertiga bersiaplah keluar lewat jendela!" kata Harry.

"Lalu bagaimana denganmu?!" tanya Niall.

"Sudahlah! Cepat kalian bersiap-siap, aku akan menyusul setelah semua zombie kebelakang!"

"HOY ZOMBIE JELEKKKK!!! CEPET SINI DAGING AKU ENAK LOOOOO!! APALAGI DAGING DIMUKAKU, SOALNYA AKU GANTENG!!" Harry berteriak sambil tertawa sendiri.

Dasar gila.

"AYO KESINI ZOMBIE!!! LUMAYAN KAN ADA ARTIS DISINI, JARANG-JARANG KALIAN BISA MAKAN DAGING ARTIS!!!" teriak Harry lagi.

Aku, Louis, Niall memperhatikan zombie-zombie yang ada didepan dan samping cabin sudah mulai berjalan ke bagian belakang dimana Harry berada. Ketika benar-benar tidak ada zombie, Louis membuka jendela lebar-lebar dan mengganjalnya agar tidak tertutup. Kemudian Louis melompat keluar, aku melompat juga, kemudian disusul Niall.

Zombie World (Under Revision)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora