e l e v e n

345 52 0
                                    

"Kamu mau nggak jadi pacar aku" adalah kalimat yang kini tertulis dengan jelas di layar kaca ponsel Avril. Cewek itu tak dapat mempercayai matanya begitu saja, berulang kali ia membaca pesan yang dikirim oleh Gavin, memastikan bahwa dia tidak salah membaca atau matanya tidak tengah mengelabuinya.

Lebih dari sepuluh kali Avril membacanya dan dia tersadar bahwa Gavin memang benar-benar mengetik susunan huruf itu.

Avril jelasnya tak menyangka hal ini benar-benar terjadi. Memang, dia dan Gavin sudah beberapa hari terakhir terus menerus bertukar pesan, bahkan cowok itu beberapa kali mendatangi Avril di kelasnya untuk mengajak makan di kantin bersama. Tapi, tetap saja, Avril tidak menyangka jika datang hari di mana Gavin mengajaknya untuk berpacaran.

Dengan kebahagiaan yang meluap-luap dan tanpa berpikir panjang--bagi Avril, untuk apa berpikir panjang ketika dia tahu dengan jelas bahwa ini memanglah yang ia inginkan sejak pertama kali melihat Gavin di hari pertama masuk SMA--Avril pun mengetik dua huruf yang kini memenuhi pikirannya.

"Ya!"

Di detik itu, di menit itu, di jam itu;

17:30:08

Avril merasa bahwa dia lah cewek terbahagia di dunia ini.

[-][-][-]

Burning ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن