t w e n t y f i v e

295 45 2
                                    

"Kamu mau makan apa?" Gavin bertanya setelah latihan futsal selesai dan keduanya sedang berjalan menuju sepeda motor matic milik cowok tersebut yang tengah menunggu keduanya di tempat parkir.

"Aku dari kemarin pingin makan McDonald, lihat iklannya menggoda banget," kata Avril kemudian ia terkekeh akibat ucapannya sendiri.

"Eh aku nggak suka makanan kayak gitu, kalau kamu mau makan nasi goreng di foodcourt kayak biasanya sih masih nggak apa-apa kalau makanan gitu, aku nggak suka. Lagian tubuh kamu gendutan, kamu harus jaga tubuh kamu."

Mata Avril membulat, ia melihat ke arah tubuhnya sambil berpikir mengenai ucapan Gavin. Ia tak pernah menimbang berat badannya pasalnya dia tak pernah peduli dengan berat badannya sehingga ia tak tahu pasti apakah yang kekasihnya ucapakan itu benar atau tidak.

"Kita makan salad aja ya? Aku tahu restoran vegan yang enak lho," kata Gavin.

Avril membayangkan iklan McDonald yang muncul di layar televisinya beberapa waktu lalu dan dapat membayangkan bagaimana enaknya makanan tersebut. Ia bisa merasakan perutnya sedang memohon-mohon untuk diisi oleh burger McDonald.

Dia ingin McDonald.

Diliriknya Gavin dan cowok itu terlihat yakin dengan ucapannya. Tak ingin berdebat, dia pun menganggukan kepalanya.

"Oke," jawabnya lirih.

[-][-][-]

Burning ✔Where stories live. Discover now