dua

1.5K 326 15
                                    

"Kamu gila, ya?"

Jimin mendongak. Handphone cepat-cepat disembunyikan dari jangkauan Yoongi. Namun, yang namanya sahabat sedari kencing di popok pasti sudah tau ada yang disembunyikan.

"Jangan bohong," kata Yoongi dengan sorot mata penuh selidik. "Aku tadi lihat kamu senyum-senyum sendiri waktu lihat handphone."

Kening Jimin mengerut. Berusaha menyembunyikan. "Hah? Aku? Kapan?"

"Aku sudah duduk disini selama lima menit, Jimin."

Jimin mendengus. Terlalu asyik dengan handphone sampai tak sadar dengan sekitar.

"Iya, aku gila. Kamu puas?"

"Sebenarnya nggak juga," Yoongi masih tersenyum tenang. "Biar aku tebak. Kim Taehyung?"

Yoongi tertawa pelan sedang Jimin sudah mulai panik. Takut, kalau-kalau ada orang lain yang dengar biar volume suara dibuat rendah oleh Yoongi.

"Jangan sebut namanya nyaring-nyaring. Dasar bego!"

"Puasa. Nggak boleh ngomong kasar."

"Astagfirullah, Yoongi bangsat!"

Yoongi kembali tertawa, Jimin memang lucu, Yoongi akui itu. "Omong-omong, apa yang menarik dari seorang Kim Taehyung, sih?"

Jimin menarik nafas. "Tidak ada."

"Apa?"

"Tidak ada."

"Jadi, kenapa?"

"Karena dia Kim Taehyung."

"Hanya itu?"

"Iya. Hanya itu."





✉✉✉✉✉

tbc

jadi, ini teh bagusnya bahasa baku atau nggak?:')))

jasa ramadhan + vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang