tujuh

1K 309 56
                                    

Entah kenapa suasana berubah jadi canggung begini.

Yang Jimin ingat ketika ia keluar bioskop bersama Taehyung, pemuda itu bertemu dengan Jeon Jungkook--pemuda dari masa lalunya. Yang sialnya merusak suasana kencan bayaran bersama Taehyung-nya.

Jimin meremas kain bajunya sendiri. Gugup setengah mampus. Waktu menuju berbuka rasanya berjalan lambat sekali. Kesel.

Makanan sudah terhidang didepan. Diantar oleh pramusaji yang mengedip mata genit.

Jimin menghela nafasnya panjang. Tolong ini canggung sekali.

Jungkook akhirnya membuka suaranya. "Jadi, kabar kamu gimana?"

Awalnya, Jimin menukik alisnya sebelum menjawab pertanyaan basa-basi Jungkook. Dasar, sudah pergi seenaknya sekarang tiba-tiba muncul tanya kabar.

"Setidaknya kabar aku lebih baik sekarang. Iya, lebih baik setelah kamu tinggal begitu saja."

Jimin mengangkat gelas es tehnya. Kemudian mengarahkannya ke moncong mulut.

"Astagfirullah, dek! Puasa! SEMBURIN NANTI BATAL!"

BYUR!

Taehyung teriak. Dan, Jimin sukses nyembur ke muka Jungkook.

——————

"Maaf," Jimin menundukkan kepalanya. Merasa bersalah.

Jungkook cuma ngerespon dengan senyuman. "Nggak papa, toh kamu nggak sengaja juga." Jungkook bilang begitu sambil masih ngelapin muka dan sekitar area bajunya yang basah dengan tisu.

"Tetap aja aku yang salah."

Jungkook terkekeh pelan. Pelan-pelan mengulas surai lembut Jimin yang duduk dihadapan.

"Kalo kamu ngerasa bersalah jujur aja sama aku," Jungkook akhirnya membuka suara. Tau betul tabiat Jimin kalau dia sudah merasa bersalah gimana.

"Jadi, cowok disamping kamu itu siapa mu?"

Kemudian suara adzan maghrib dari speaker restoran jadi pemotong. Jimin sendiri bingung mau jawab apa. Hampir semenit mereka tatap-tatapan dengan bingung yang berputar di kepala.

"Pacar."

Taehyung angkat bicara. Tangannya yang dari tadi teranggur kini menggenggam tangan Jimin seperti beberapa saat-saat yang lalu.

"Dia pacar saya," Taehyung menegaskan. "Karena dia sudah jadi pacar saya, saya harap kamu tidak ganggu dia lagi. Saya tidak peduli sekalipun kamu masa lalu dia."

Jimin kaget. Jantungnya berdisko riang gembira. Wajahnya menunduk--menghindari raut Jungkook yang sering tak terprediksi.

Disaat seperti ini, Jimin bingung. Dia harus bahagia karena Taehyung menganggap dia lebih daripada penyewa atau sedih karena panggilan 'pacar' itu tidak akan bertahan lama. Karena Taehyung sendiri sudah punya seseorang dihati.



——————

tbc

heh, gabung gece dong, jangan sepi. cukup hatiq aja yang kesepian:((((((((

jasa ramadhan + vmWhere stories live. Discover now