2

3.2K 227 2
                                    

"Hahahaha kau benar sekali. Aku tidak habis pikir kita akan sedekat ini." Ucap seseorang.

"Yang benar saja, aku tidak percaya kejadian saat kita baru ketemu." Balas orang yg satu lagi.

"Iya. Bahkan mukamu harus biru karena ku pukul hahahaha."

"Sudahlah Luhan. Kau benar-benar menjengkelkan. Kau mengira aku rampok dan memukulku, padahal aku hanya mau mengembalikan dompetmu. Asal kau tahu pukulanmu itu sangat sakit."

"Hahahaha Maaf Xiumin. Itu salahmu juga. Kenapa memakai masker dan pakaian hitam ? Jadi aku kira kamu rampok." Balas Luhan.

"Karena saat itu aku sedang kabur." Ucap Xiumin.

"Kabur ? Dari siapa ?" Tanya Luhan.

"Dari Daniel."

"Eh ? Diakan sekretarismu. Untuk apa kabur ?"

"Dia mau menyeretku ke rumah sakit, padahal aku hanya flu. Jadi aku kabur." Balas Xiumin.

"Astaga.. kau ini."

Saat ini Luhan dan Xiumin berada di sebuah Cafe. Mereka baru saja selesai mengadakan rapat. Luhan merupakan rekan bisnis Xiumin dan sekarang menjadi teman dekat.

"Aku ke toilet dulu ya." Ucap Luhan.

"Baiklah...."

Saat Luhan masih ke toilet, hp Luhan berbunyi berulang kali. Karena penasaran Xiumin melihat siapa yg menelfon Luhan.

'My little boy Chennie'

Dahi Xiumin mengerut melihat nama pada hp Luhan.
Tak berselang lama Luhan datang.

"Luhan ?"

"Ada apa ?"

"Dari tadi hp mu terus bunyi. Lebih baik kau lihat dulu, siapa tahu penting."

"Eoh ? Benarkah ?" Luhan memeriksa hp nya dan tersenyum melihat siapa yg menelfonnya. Bahkan Xiumin di buat heran melihat tingkahnya.

"Halo Chennie.."

"Yak ge. Kenapa kau tidak mengangkat telfonku ?"

"Hei hei dengarkan aku dulu. Kau membuat telinga ku berdengung. Dan maaf ya aku tidak mendengar panggilanmu."

"Aish ge kau tahu aku benar-benar mengkhawatirkanmu."

"Maaf. Dan kapan kau ke sini ?"

"Harusnya kau yg pulang kemari ge. Bukan aku yg ke sana."

"Aish perusahaan kita kan telah berpindah pusat. Dan bantulah gege mu ini ya ?"

"Iya iya. Setelah urusanku disini selesai. Kalau begitu sudah dulu ya ge. Aku menyanyangimu."

"Hm aku juga."

Bip

"Adikmu ?" Tanya Xiumin ketika Luhan telah selesai menelfon.

"Iya. Dia masih di China padahal aku telah menyuruhnya untuk segera ke New york." Ucap Luhan

"Adikmu yg pernah kau ceritakan itu ?" Tanya Xiumin dan Luhan hanya mengangguk."Aku penasaran dengan adikmu. Kau bilang dia pintar berbisnis, aku ingin menemuinya." Lanjutnya.

.

.

.

.

.

Seorang pria nampak berjalan santai di tepi jalan. Ia menggunakan earphone di telinganya sesekali bersenandung kecil mengikuti irama. Dia menggunakan jaket musim dingin serta syal agar tak kedinginan.

Wish our [End]Where stories live. Discover now