[g]

305 75 2
                                    

Dengan seragam kotor yang tersampir di bahu sebelah kanan, Rehan berjalan santai di sepanjang koridor.

Hendak mengganti pakaian, karena sudah memasuki jam pelajaran olah raga.

Rehan membuka loker. Dan seperti yang Rehan duga, secarik kertas itu bertambah satu. Yang jatuh ketika Rehan membuka pintu lokernya.

Segera, Rehan membungkuk. Meraih kertas tersebut yang masih mempunyai ciri-ciri yang sama dengan yang kemarin.

Selamat Pagi, Rehan!

Jangan lupa banyakin senyum. Biar tambah ganteng.

Ngomong-ngomong, gue baru tau kalo lo mau lanjut ke Inggris. Pantes aja lo ambis banget. Tapi jangan lupa sama kesehatan ya. Biar bisa ke sekolah terus dan nggak bikin gue kangen, hehehe. Semangat!

-Anonymous

Kening Rehan berkerut bersamaan dengan seulas senyum merekah perlahan. Kepalanya menggeleng-geleng heran, "Siapa sih nih cewek?"

"Eh, tapi emang dia cewek?" Selesai berucap seperti itu, Rehan bergidik ngeri. "Ih, amit-amit kalo cowok, anjir."

Rehan reflek melempar kertas tersebut ke dalam lokernya. Lalu segera meraih baju olah raganya yang terlipat asal di dalam sana.

Sembari melangkah menuju toilet, Rehan jadi kepikiran siapa pengirimnya. Dalam hati, berniat untuk mencari tahu, agar rasa penasarannya bisa terbayarkan dan tidak mengganggu konsentrasi belajarnya.

[ ]

anonymous notes Where stories live. Discover now