Bab 3 pilihan 1 "Hmm.... Baiklah... Kurasa aku butuh sedikit santai...."

937 44 3
                                    

"Fantastic! Ayo!" Ethan melingkarkan tangannya ke pundak Chris dan merangkulnya. Perjalanan mereka cukup singkat setelah melewati beberapa jalan pintas dari pintu rahasia dibalik lukisan bergerak. Kurang dari lima menit mereka berjalan, mereka sudah berada di sisi lain Hogwarts, tepatnya di lantai 5 koridor menara klinik Hogwarts.

Mereka sampai di depan sebuah pintu sederhana tanpa gagang pintu yang lebih mirip sebuah lemari sapu daripada kamar mandi. "Apa ini jalan pintas lainnya?" Tanya Chris heran.

"Tidak, ini kamar mandi prefek. Jangan remehkan bentuk pintunya karena apa yang ada di dalamnya lebih berarti." Ethan mengedipkan sebelah matanya sebelum mengucapkan "Peppermint."

Pintu itu terbuka dengan sendirinya dan menampakan ruangan luas. Di satu sisi ruangan terdapat beberapa tempat toilet dan diseberangnya terdapat bak mandi besar yang menyatu dengan lantai. Saking besarnya bak mandi itu terlihat seperti kolam renang dengan banyak keran berwarna emas mengelilingi di sisinya. Keran itu satu persatu mulai membuka dirinya sendiri dan mengucurkan air panas dan dingin dengan berbagai warna, gelembung, sabun, dan busa ke dalam bak mandi besar itu yang ajaibnya terlihat cepat terisi terlepas dari ukurannya yang sangat besar.

Dari sisi ruangan, sebuah lemari besar terbuka dan berbagai perlengkapan mandi seperti handuk, minyak mandi, garam mandi, sabun, sampo, kondisioner, sikat mandi, bahkan parfum dan kolon berterbangan dan mendarat ke dekat bak mandi.

"Well, apa lagi yang kita tunggu?" Ethan tersenyum dan mereka mulai melepas pakaian masing-masing.

Semua kemewahan dan keajaiban yang menjadi satu itu membuat Chris terpukau dan yang lebih membuatnya termelongo adalah ketika dia mencuri pandang pada Ethan yang sudah melingkarkan handuk di pingganya. Chris memang sudah pernah melihat tubuh Ethan ketika dia berusaha menyembuhkannya dari luka fatal, tapi itu dalam keadaan panik. Kali ini, Chris bisa melihat dan mengapresiasi spesimen maskulin di hadapannya. Sayangnya bukan lekuk otot yang menarik perhatiannya lebih lama, tapi Chris malah lebih berfokus pada luka lebam dan lecet di punggung Ethan.

Sadar kalau seseorang memperhatikannya, Ethan yang memunggungi Chris menoleh sedikit; "Suka dengan yang kau lihat?" Ethan mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum nakal.

"Punggungmu. Apa kau terkena Bludger lagi?"

"Well.... sepertinya Bludger memang menyukaiku." Ethan menggaruk belakang kepalanya. Dia tidak menghiraukan tatapan khawatir Chris dan bergerak menuju bilik bilas.

"Ini tidak terhindarkan, Chris. Beater (pemukul Bludger) adalah orang baru dari tahun 4 dan mereka..... punya masalah."

"Masalah?"

"Mereka takut dengan Bludger jadi aku harus melatih mereka. Kurasa mereka sekarang lebih baik, mereka mengejar Bludger daripada sebaliknya." Ethan tertawa kecil. "Sekarang mereka harus berlatih keseimbangan dan memukul."

Chris terpaksa puas dengan jawaban Ethan dan masuk ke bilik bilas di sebelahnya. "Kau sangat menyukai Quidditch ya?"

Ethan terdiam sejenak dibilik sebelah sebelum menjawab; "Well, Quidditch hanyalah satu alasan yang ikut dari alasan utamaku. Alasan utamaku adalah....aku menyukai terbang. Semenjak pertama kalinya ayahku membawaku terbang diatas sapunya, tanpa kusadari sudah jatuh cinta dengan terbang." Chris bisa merasakan senyuman puas dan bangga Ethan.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan sensasi ketika angin membelai rambutmu atau melayang tinggi menyentuh langit dan Quidditch, bagiku membuat terbang lebih menarik dari biasanya."

Chris mengangguk kemudian dia mendengar pancuran dari bilik sebelahnya berhenti dan pintunya terbuka. Chris menunggu beberapa saat sebelum dia juga keluar dari bilik bilas menuju bak besar. Disitu, Ethan sudah menunggunya dengan duduk berendam memunggungi Chris. Sebuah handuk kecil basah terlihat mengompres mata Ethan dan Chris menggunakan kesempatan itu untuk mengambil beberapa jarak dari tempat Ethan duduk berendam dan mulai masuk ke dalam bak. Sebagai sesama lelaki, Chris benar-benar dibuat minder dengan bentuk badan Ethan.

Perlombaan Akademi Sihir: Kebangkitan si UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang