II - Si Berisik Yang Ramah, Zian!

41.2K 2.7K 485
                                    

Typonya jangan dimasukin ke hati :")

.

"Jadi, apa dia melawan kalian?"

"Tidak, permaisuri."

"Apa dia mengumpat dalam artian diluar kata-kata cinta?"

"Tidak, permaisuri."

"Apa dia meronta dan memberontak?"

"Tidak, permaisuri."

"Apa dia menolak apa yang kalian lakukan kepadanya?

"Tidak, permaisuri."

Wanita yang tengah berdiri dengan lima lelaki dihadapannya ini langsung menarik napas dalam,

"LALU KENAPA KALIAN MEMBUATNYA SEPERTI INI, HAH?!!"

Kelima lelaki tersebut refleks menutup telinga mereka kala mendengar suara cempreng sang permaisuri meneriaki mereka.

Salah satu dari mereka mengangkat tangan, "Permaisuri, salahkan Zian dan Fabi yang mengajak kami." Oh ini suara Karel dan langsung dihadiahi sebuah tendangan oleh Zian.

"Dia adalah budak paling berkualitas yang pernah ku temui selama ini, setidaknya jagalah dia sedikit lebih baik. Aku membelinya dengan harga mahal." Wanita itu menepuk dahinya pelan kemudian mengurutnya seolah dia merasa pening. Ya tentu saja dia pening, melihat budak yang baru dia berikan kemarin kini sudah terbaring diatas ranjang dengan suhu tubuh yang tinggi, bagaimana bisa dia tidak murka?!

"Mungkin kami terlalu bersemangat." Celutuk Zian membela diri dan disambut helaan napas oleh si permaisuri.

Wanita itu berdiri tepat disamping ranjang Liu, dia sudah memberikan pertolongan pertama dan juga meletakkan kompres dingin di kepala anak laki-laki itu. Dia kembali menarik napas panjang dan nampaknya siap menyemprot kelima anak laki-lakinya, "Ini sudah budak kesembilan, laki-laki dan perempuan semuanya sudah di coba. Pantas saja mereka berumur pendek, perlakuan kalian itu mengerikan." Ujarnya seraya berkacak pinggang.

"Enam dari mereka dibunuh Félix, Fabi dan Karel!" suara Zian lagi sambil mengangkat tangan dan kali ini dia mendapat tamparan cinta dari Fabi.

Baru saja si wanita hendak bersuara lagi, tiba-tiba tangannya diraih oleh seseorang. "Liu?" suara wanita itu saat melihat Liu sudah sadarkan diri.

"Nyonya, terimakasih. Ini pertama kalinya aku tidur ditempat empuk dan memiliki rumah untuk tinggal." Suara Liu dengan nada rendah, semua orang dapat melihat senyuman dibibir pucatnya.

"Jadi, aku akan melakukan apapun untuk membuat mereka senang. Aku mohon, izinkan aku disini." sambungnya lagi dan memegangi tangan wanita itu semakin kuat.

Melihat kesungguhan Liu, si permaisuri langsung tertawa gelak. "Aku menyukaimu." Ujarnya disela tawa.

Lalu dia melihat ke arah lima lelaki tadi, "Sembilan puluh menit lagi, kalian harus mengerjakan sebuah misi dari Yuan. Bersiaplah dari sekarang." Ya! Wanita yang selama ini dipanggil 'permaisuri' itu adalah Younghye.

"Tapi harus ada satu orang yang menjaga Liu, siapa yang bersedia?" tanyanya dan detik itu juga tiga buah tangan terangkat. "Aku aku aku!" ini adalah suara Zian, Justin dan Karel.

Sedangkan Félix dan Fabi sudah keluar dari kamar setelah mendengar ada misi, mereka harus segera bersiap-siap. Apalagi Félix sebagai kapten tentu saja dua kali lipat lebih sibuk.

"Aku dan dia berasal dari negara yang sama, jadi dia akan lebih nyaman denganku!" Zian melotot ke arah dua rekannya. Karel mencibir, "Orang sakit tidak perlu teman berisik." Sedangkan Justin juga nampak tak mau kalah, "Aku lebih paham tentang penyakit seseorang."

HELLO, BITCHES!Where stories live. Discover now