» san «

13.5K 3.5K 581
                                    

kepala sanha pening, tubuh pemuda tinggi itu mendadak lemas dan penglihatannya kabur. indera pendengaran sanha menangkap keributan yang terjadi. banyak pengunjung kafe yang menghampirinya. teriakan demi teriakan mulai terdengar dari orang-orang yang baru datang.

cowok itu menatap ke pintu masuk ong's cafè, ia melihat orang mencurigakan tengah membawa kawat panas dan masuk ke dalam kafe. sanha ingin mengejar, namun ada yang menahannya di belakang.

"sanha, gapapa?"

itu doyeon. cewek itu menatap sanha khawatir. di sampingnya, haechan tengah menangis tersedu-sedu.

"satu cewek cakep udah meninggal." ratapnya.

sanha pengen banget ngejitak haechan, tapi kondisinya gak memungkinkan untuk ngajak adu bacot disini. jadi sanha lebih milih diem sambil nenangin pikirannya.

bang ong berjalan melewati sanha, wajahnya panik nggak karuan.

"doyeon, cepet telpon polisi! kita tutup kafe sekarang!" serunya.

doyeon mengangguk sigap. setelah itu, bang ong segera menghampiri sanha yang masih kebingungan.

"sanha lo liat apa aja?" tanya bang ong.

sanha menggeleng kaku. "g-gue abis nyari haechan tadi, dan gak sengaja nginjek tangan orang. pas gue liat ke bawah, ternyata.."

sanha gak berani ngelanjutin ucapannya. sementara bang ong ngangguk paham. pria kepala dua itu kembali sibuk berseru kepada para pengunjung untuk pergi saat itu juga.

kecuali sanha, haechan, dino, rocky, yoojung, dan mina.

"tadi sohye pergi sebentar, katanya dia mau ngambil power bank di mobil. sumpah, itu baru sebentar, nggak nyampe sepuluh menit!" seru mina. yoojung di sebelahnya mengangguk setuju.

"sebentar lagi polisi dateng, kalian pasti dimintain kesaksian." ucap bang ong.

"lah gue sama rocky 'kan gak ngapa-ngapain?" dino yang merasa gak ada hubungannya sama kasus kematian sohye protes.

"yee lo 'kan anak sini gablak, pasti ditanya lah!" seru yoojung.

"hadeh padahal gue mau molor abis ini." ceplos rocky.

bang ong kemudian melirik haechan yang masih nangis.

"lo kemana sih, chan?"

"ke toilet, kebelet." ucapnya. "btw,"

"apa?" tanya semua orang.

"lo sadar nggak sih, kok warna mata kak sohye biru, ya? terus kok taringnya tajem banget."

haechan menunjuk kepala sohye yang terpisah. menyeramkan sebenarnya, tapi mau gimana lagi? mereka melihatnya dan detik itu juga, semua orang saling pandang. bertanya pada diri sendiri, sebenarnya apa yang baru saja terjadi?

dari dalam kafe, suara teriakan membuat mereka menoleh. lucas berlari melambaikan tangannya dengan wajah panik.

"bang, cctv-nya mati!"

:::


sanha merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah bersama haechan. keempat teman mereka yang lain menatap dua bocah itu dengan pandangan menyelidik.

"HEH NGAPAIN AJA LO SAMPE ADA BERITA KATING YANG MENINGGAL DI ONG's CAFÈ?!" seru jeno heboh.

jinyoung di sebelahnya ngangguk setuju. "BUKAN LO BERDUA 'KAN YANG BUNUH?"

"heh astagfirullah jinyoung! mana tega gue bunuh cewek cakep astatang, lagian gue mah masih mikirin nasib gue ke depannya. gak mau merusak masa depan gue tuh." jawab haechan panjang kali lebar.

"gara-gara lo ya chan, san, job gue di masa lalu jadi tertunda. padahal ini hari pertama tutor buat hina. ada-ada aja lo berdua." kata renjun sambil nyenderin kepalanya ke sofa. "tenaga gue sampe abis."

"bacot mulu lo semua. gue juga abis nih tenaganya gara-gara teriak." curhat sanha. "haus gue, ada minum nggak sih?"

jaemin yang kebetulan lagi minum susu stroberi ngasih itu ke sanha. "nih,"

"GUE BUKAN VAMPIRE ANJAY!" seru sanha. "kasih sono ke felix."

"heh udah udah. sekarang lo berdua ceritain kronologisnya gimana."

sanha dan haechan pun menceritakan bagaimana sanha bisa menemukan mayat sohye. mulai dari sanha yang merasakan bayangan aneh, haechan yang membawa sanha ke dalam mobil, saat mereka manggung, bahkan sampai ke detail terkecil saat lucas nempelin upilnya ke tangan haechan.

"tapi sebelumnya," jeda sanha. "gue ngeliat hwang hyunjin dari tempat parkir. gelagatnya aneh."

"hwang hyunjin? siapa?" tanya jinyoung.

"itu loh, temen sma kita. gak bersosialisasi ah lo mah, young." kata jaemin. "dia satu fakultas bareng gue dan renjun sekarang. iya 'kan, jun?"

"hah? nggak tahu." jawab renjun polos.

"gusti nu agung, sabar jaem, sabar." jaemin mengelus dadanya lebay.

"diem lo, berisik." seru jeno. "lanjutin san,"

"yagitu, dia aneh. tapi gue gak mau nuduh juga sih, soalnya pas orang-orang ngerubung, gue liat ada yang masuk kafe sambil bawa kawat panas." jelas sanha.

"siapa?"

"meneketehe." balas sanha sengit. "ya lo pikir aja bendol, kalo gue tau siapa mah, udah gue laporin ke polisi dari awal."

ternyata jeno bisa rada-rada juga.

"tapi," haechan bersuara. membuat fokus semua orang berpusat pada dirinya. "pas baru masuk kafe, gue liat kak chanwoo bawa kawat. buat apa ya kira-kira?"



:::





insp by teenwolf yaa
dan yaa ini m/t hehehe

perché : [4] scream king ✔️Where stories live. Discover now