» yon «

12.9K 3.5K 596
                                    

"kalo kata gue yah," jaemin membuka suaranya. "jangan langsung percaya sama haechan. komitmen gue tuh percaya haechan sama dengan musyrik."

jinyoung dan renjun mengangguk setuju dengan perkataan jaemin. saat ini, jaemin, renjun, jinyoung, serta sanha sedang ada di kantin fisip untuk menunggu haechan dan jeno yang belum balik.

"bener sih," lanjut sanha. "lagian kak chanwoo baik gitu, mana mungkin ngebunuh orang."

"tumben otak lo jalan san," celetuk renjun sambil nyomot kentang goreng milik jinyoung.

"yee bukan gitu. feeling feeling." balasnya.

"san coba terawang gue san, takut gue kenapa-napa nih." ujar jaemin lalu mengambil tangan sanha dan meletakkannya di atas dahi pemuda itu.

dengan cepat sanha menepis tangan jaemin lalu memandangnya aneh.

"lo pikir banshee sama dukun itu sama, hah?" seru sanha, cowok itu udah siap mau nyembur jaemin pake susu stroberi yang baru dibeli. tapi ketahan sama panggilan renjun yang tiba-tiba.

"eh eh, itu kak chanwoo 'kan?" renjun nunjuk sosok pemuda tinggi dengan pipi chubby yang baru memasuki area kantin.

"iya." jawab jinyoung.

"eh eh, bawa apaan tuh doi?" sorot mata jaemin mengarah ke tangan chanwoo yang memegang tempat untuk menaruh bensin atau minyak tanah.

semua mengangkat bahu sebagai balasan.

"masha allah ci pinky, cakepnya masa depan jinyoung." suara jinyoung membuat teman-temannya menoleh, menatap cowok itu yang lagi mengagumi kecantikkan seorang gadis yang baru saja memasuki kantin.

sanha langsung nimpuk kepala mini jinyoung pake sendok, mengakibatkan jinyoung mengaduh kesakitan.

"di ajak gulet sama kiming baru tau rasa lo, young." ceplos sanha, nyebutin salah satu kating mereka yang digadang-gadang lagi deket sama pinky.

mendengar itu, jinyoung hanya tertawa meremehkan. "halah, tinggal suruh setan-setan gentayangin aja. kelar."

"astagfirullah," sanha ngelus dada. gak abis pikir sama otak salah satu temannya yang ia kira normal, nggak tahunya sama aja kayak yang lain.

sanha baru aja mau membalikkan pandangan pada chanwoo, namun cowok itu telah menghilang entah kemana.

"gara-gara lo nih, gue jadi kehilangan kak chanwoo." protes sanha ke jinyoung, sementara yang diprotes cuma mesem-mesem nggak jelas sambil ngeliatin pinky yang lagi berjalan ke arah mereka.

eh? pinky jalan ke arah mereka?

"woi woi kayaknya ci pinky mau nyamperin gue deh!" jinyoung udah kepedean duluan, tapi langsung di sorakin sama renjun.

"ngayal!" serunya. "mau nyamperin gue, menyapa sesama chinese." renjun juga nggak kalah pede, soalnya hubungan renjun dan mbak merah muda bisa dibilang lumayan deket.

tapi begitu pinky dan dua orang lain sampai di hadapan mereka, bukan jinyoung maupun renjun yang dipanggil.

"sanha,"

sanha langsung mendongak kemudian menunjuk dirinya sendiri. "saya kak?"

rada nggak percaya aja gitu kalo cewek secantik pinky manggil sanha. sementara muka renjun dan jinyoung langsung pias.

"lo kan yang namanya sanha?" cewek di sebelah pinky bertanya.

sanha langsung ngangguk. "iya saya, kenapa?"

"kenalin, gue rena, dia pinky, dan yang ini eunwoo, jung eunwoo ya bukan cha eunwoo." gadis bernama yena itu memperkenalkan diri.

"kita mau nanya tentang sohye." pinky bersuara.

jaemin yang daritadi diem, nggak tahan untuk mulai ngebacot dan ikut nimpalin. "lah? buat apa?"

ketiga cewek cantik itu cuma menatap jaemin sekilas lalu kembali memfokuskan pandangannya pada sanha.

"lo liat apa aja?"

sanha jadi bingung. jadi sanha cuma jawab seadanya. "kawat panas. dia dibunuh pake kawat panas."

gadis bernama eunwoo yang berdiri di samping pinky tersenyum kemudian nepuk pundah sanha.

"makasih, sanha."

tapi begitu tangan eunwoo menyentuh pundaknya, sanha merasakan sesuatu. bayangan itu muncul lagi.

sanha pusing. tangannya dengan sigap memegang kepala serta telinga karena tidak tahan.

renjun—satu-satunya orang yang tahu detik-detik jiwa banshee sanha keluar langsung bantu sanha. diikuti dengan jinyoung dan jaemin yang mulai membawa sanha menjauh.

tapi sanha nggak akan mau pergi kalau belum ngasih peringatan. cowok itu melepas genggaman teman-temannya lalu tergopoh-gopoh berbalik ke arah tiga gadis yang menatapnya heran.

"kak eunwoo," lirih sanha. "hati-hati sama api!"

dari jauh, jaemin berteriak. "ikutin kata sanha kalau nggak mau bernasib sama kayak sohye."

mereka berempat, terutama sanha, sukses membuat eunwoo mengernyitkan dahinya.



:::



ada yang udah tahu aku dari jaman missing blm di unpub kah? wkwk

perché : [4] scream king ✔️Where stories live. Discover now