» sichi «

12.7K 3.3K 712
                                    


"san! san!" sanha yang baru keluar dari perpustakaan menoleh saat namanya dipanggil.

jaemin, jeno dan haechan—tiga sobatnya itu—berlari dari arah taman dengan nafas tersengal-sengal. sanha kebingungan, tapi cowok itu melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk menghampiri mereka.

haechan menepuk pundak sanha—masih dengan nafas ngos-ngosan, pemuda lee tersebut membuka suaranya.

"lo huft harus huft tau—" ucapan haechan terpotong karena jeno melanjutkannya dengan satu tarikan nafas.

"mayat kak eunwoo sama kak sohye ilang, yang ditemuin malah mayat anjing hutan."

"HAH?!" sanha nggak bisa nyembunyiin kekagetannya saat ini.

cowok itu membuka mulutnya lebar-lebar sambil menatap jaemin, jeno dan haechan secara bergantian.

"serius lo? mayatnya diambil orang?" tanya sanha.

jaemin mengangkat bahu. "gak tahu, tapi yang ada di ruang jenazah bukan mayat orang."

"mayat anjing hutan?" sanha memastikan.

"iya." balas jeno.

"KOK BISA SIH ANJIR?! GIMANA CERITANYA, YANG NGAMBIL NGGAK NGOTAK AMAT KOK NGEGANTINYA PAKE MAYAT ANJING HUTAN!" sorak sanha heboh.

"tapi san," jeno menyela. "ada kemungkinan lain."

"apa?"

"mereka emang bukan manusia seutuhnya." bisik jeno.

:::























































"iya, mayatnya berubah jadi anjing hutan."

"kok serem sih?"

sanha menghentikkan langkahnya saat mendengar berita tentang sohye dan eunwoo menjadi trending news di kalangan mahasiswa lain.

"sei? lua?" ucap sanha tak percaya begitu tahu bahwa bisik-bisik di sepanjang koridor berasal dari mereka berdua.

"eh sanha? ada apa?" tanya sei ramah.

tapi lua menatap sanha dengan tatapan menyelidik. "lo yang nemuin mayat mereka 'kan? pas itu mayatnya masih manusia san?"

"yaiyalah," jawab sanha enteng.

"berita ini sumbernya dari mana sih?" tanya sanha basa-basi.

"denger-denger dari anak fk yang lagi koas di rumah sakit." jawab sei sembari mengangguk-anggukan kepalanya.

"oh." ucap sanha, tapi kemudian ia kembali melihat sei dan lua. "pembunuhnya udah ditemuin belum?"

mereka mengangkat bahu.

"tapi anak-anak sini curiga ke kak chanwoo. ada juga yang curiga ke hwang hyunjin." ucap sei lagi. "gue lebih ke kak chanwoo sih, atau bisa juga dua-duanya kerja sama."

sanha manggut-manggut, kemudian melirik lua yang tampaknya tidak setuju.

"kalau lo?"

lua sedikit tersentak, tapi kemudian membuka suaranya. "menurut gue sih bukan mereka. gue yakin bukan mereka."

"seyakin itu?" sanha mengangkat salah satu alisnya.

lua mengangguk mantap. "seratus persen."

:::


























lagi-lagi sanha berjalan tak tentu arah. sedari tadi perasaannya tidak enak. di pikirannya, sebuah gambar kotak dengan titik bulat di tengah serta hiasan petir di sekelilingnya terus muncul.

ponselnya berbunyi beberapa kali, menampakkan panggilan telepon dari teman-temannya. entah kenapa, insting sanha menyuruhnya untuk tidak mengangkat telepon tersebut.

ia melangkahkan kaki menuju taman, yang saat itu lumayan sepi karena hanya ada kurang dari 10 orang.

"san, mau kemana lo?" lucas yang kebetulan tengah duduk di salah satu bangku bersama doyeon menghampirinya, menatap sanha dengan tatapan khawatir khas pemuda itu.

sanha menggeleng karena sejujurnya ia juga tidak tahu pasti ingin pergi kemana. sanha hanya mengikuti instingnya.

"AAAAAHHHHHHHH."

sanha mengerjap, ia mengedipkan matanya berkali-kali. antara percaya dan tidak percaya pada apa yang baru didengarnya.

sebuah teriakan yang tak kalah kencang dengan teriakan milik sanha.

cowok itu tanpa basa-basi langsung berlari menuju asal suara, yang terletak di belakang taman.

seorang gadis tengah menatap mayat seseorang yang tersengat listrik.

sanha memandang gadis itu dan sang mayat secara bergantian. mayat itu memiliki ciri yang berbeda dengan eunwoo dan sohye, matanga bukan biru, melainkan jingga. sementara sang gadis tampak panik ketika sanha terus menatapnya.

banshee lain?

di saat semua orang sibuk datang dan berebutan tempat untuk melihat apa yang terjadi, sanha masih menatap si gadis yang sama terkejutnya, sampai pundak sanha ditepuk oleh seseorang.

"renjun?" tanya sanha.

"yang teriak bukan lo?"

sanha menggeleng, ia baru ingin menunjuk si gadis tadi. namun sepertinya orang yang dimaksud telah pergi.

"eh san, itu apa?"

sorot mata renjun mengarah pada sebuah kertas usang yang hampir terbakar di samping mayat tersebut. dengan cepat, sanha mengambilnya lalu menyimpannya di saku celana.

"itu mayat siapa?" tanya renjun.

"yuto. adachi yuto."

setelah mengatakan itu, sanha langsung menarik renjun menjauh dari kerumunan.

:::







































sebenernya gambar itu clue siapa korban selanjutnya. gambarnya kan berupa sebuah kotak dengan titik bulat hitam di tengah dan petir di sekelilingnya. jadi kayak gini kalau digambar :

 jadi kayak gini kalau digambar :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[[maaf acak-acakan wkwk]]

dari gambar itu keliatan bentuknya kayak bendera jepang yang disengat listrik. itu sebenernya merujuk ke yuto karena dia dari jepang dan meninggalnya karena disengat listrik.

yah gitu aja wkwk maaf kalo gak jelas :') udh lama gak bikin m/t

perché : [4] scream king ✔️Where stories live. Discover now