Setibanya Vince kembali di kampusnya El, dia segera menghubungi kontak ponsel gadis itu untuk menanyakan keberadaannya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Mohon tunggu beberapa saat lagi."
Vince mengernyit seraya menatap layar ponselnya bingung, "Kemana dia? Kenapa ponselnya tidak aktif?" ujarnya bertanya-tanya sendiri.
Vince yang tak berdiam diri disana terlalu lama lagi akhirnya langsung berjalan mencari keberadaan gadis itu di berbagai ruangan yang ada di kampusnya. Mulai dari lantai bawah hingga lantai paling atas, namun hasilnya tetap nihil.
"Kemana sih dia? Apa jangan-jangan dia pulang duluan ya? Tapi apa mungkin?" gumam Vince khawatir. Dia terus mencari hingga tepukan pada bahunya menginterupsinya, membuat pria itu spontan menoleh ke belakang.
Vince menghelakan nafas kecewanya karena ternyata yang menepuk bahunya bukan El melainkan seorang gadis cantik yang tidak lain dan tidak bukan adalah Anna, sahabatnya Eileen.
Anna mengulas senyumnya lalu melambaikan tangannya, menyapa Vince. "Hai, kamu yang tadi mengantar El kan? Perkenalkan aku Anna, sahabatnya El, dan kamu?"
Vince menyambut uluran tangan gadis cantik yang ada dihadapannya itu dengan ramah, "Aku Vince, pria yang akan dijodohkan dengannya. El sudah menceritakannya kepadamu bukan?"
Anna mengangguk, "Iya, sudah kok. Oh iya kau kembali kesini pasti karena ingin menjemput El ya?"
"Iya. Apa kamu tau dimana dia sekarang? Soalnya sejak tadi ponselnya tidak aktif." tanya Vince.
"Sepertinya dia sedang ada di perpus sekarang. Soalnya tadi dia mengatakan kepadaku akan ke perpustakaan sebelum pulang nanti. Coba kamu periksa saja, siapa tau dia masih berada disana." jawab Anna.
"Apa kamu bisa beritahu dimana letaknya? Karena ini merupakan kali pertamaku menginjakkan kakiku di kampus ini jadi aku tidak familiar dengan letak ruangannya."
"Kamu lurus saja kesana, nanti ada ruangan besar di sudut lorong. Ada papan namanya kok di pintu." ujar Anna menunjuk ke arah lorong yang berada di sebelah kanan.
Vince mengangguk mengerti, "Oke baik, aku mengerti. Terima kasih banyak ya, Ann."
Anna mengulas senyumnya, "Iya sama-sama. Tolong jaga dia ya, Vin."
Vince mengangguk, "Kamu tenang saja, aku pasti akan menjaganya dengan baik. Kalau begitu aku permisi dulu ya. Sekali lagi terima kasih, Ann."
"Iya sama-sama. Silahkan."
*******
Di perpustakaan...
El membawa buku yang akan dia pinjam ke penjaga perpustakaan untuk meminta surat izin peminjaman buku.
"Kamu ingin meminjam ini?" tanya penjaga perpustakaan tersebut ketika melihat buku-buku yang El bawa.
El mengangguk lalu mengulas senyumnya, "Iya kak, saya ingin meminjamnya." jawab gadis itu.
Penjaga itu langsung menuliskan surat peminjaman buku lalu setelah selesai, dengan segera dia menyerahkan surat tersebut kepada El.
"Terima kasih, kak." ujar El lalu membungkukan sedikit badannya sebelum beranjak pergi dari sana.
*********
El melangkahkan kakinya berjalan keluar dari tempat membaca itu. Lalu menghirup dalam-dalam udaranya setelah berada diluar.
"Ah sepertinya aku terlalu lama berada disana sampai udara diluar terasa lebih menyejukkan." gumam El lalu kembali melanjutkan langkahnya.
"Vince sudah sampai belum ya?" ujarnya bertanya-tanya dalam hati. Lalu kemudian.... "Astaga aku lupa. Aku kan belum memberitahu dimana keberadaanku kepadanya."
YOU ARE READING
My Captain!
Teen FictionBerawal dari perjodohan, berujung pada ketidakingin kehilangan.~