Vince menunggu pujaan hatinya untuk turun. Yap hari ini penerbangan pertamanya setelah kecelakaan itu terjadi. Dan sesuai janjinya, dia akan mengajak El untuk berlibur bersama sembari merasakan pengalaman pertamanya menumpangi pesawat yang di kendarai oleh Vince.
"El, sudah siap belum?" tanya Anna, berteriak dari bawah anak tangga.
"Iya ini sudah siap kok." jawab El yang baru saja muncul dengan koper di tangannya dan sebuah tas kecil yang diselempangkan olehnya.
Vince yang melihat El kesusahan segera menghampiri gadis cantik itu dan mengambil alih koper besar dari genggamannya untuk diletakkan di dalam bagasi mobil miliknya.
"Biar aku saja yang bawa."
Eileen melepaskan koper itu dan membiarkan kapten kesayangannya yang membawakan koper miliknya.
"Ini serius tidak mau aku anter sampai bandara?" tanya Anna ketika mereka sudah sampai di depan mobil berwarna silver milik Vince.
"Tidak perlu sayangku. Aku tidak tega melihatmu pulang sendiri. Kalau Bryan tidak kerja sih tidak apa-apa tapi ini kan masalahnya kekasihmu itu kerja hari ini."
Yap, Bryan, kekasih dari Anna, sahabatnya El pun bertugas hari ini di pesawat yang sama dengan Vince sebagai co-pilot.
Seperti itu informasi yang kemarin Eileen dengar dari mulut Vince.
"Iya benar yang dikatakan oleh El, kamu tidak perlu mengantar kita ke bandara. Tenang saja, El aman bersamaku."
"Ya sudah baiklah, kalau begitu hati-hati ya. Aku titip El padamu Vince."
Vince mengangguk lalu berjalan menuju bagasi mobilnya dan memasukan koper besar berwarna biru itu ke dalam sana.
"Bye sayangku." pamit Eileen sembari memeluk gadis yang telah menjadi sahabatnya sejak lama.
"Bye, babe. Jangan lupa kabari aku ya jika sudah sampai disana."
"Iya, aku pasti akan langsung menghubungimu setibanya aku disana." jawab El disertai dengan senyumnya.
"Ayo, sayang." ajak Vince setelah dia berhasil menutup kembali bagasi mobilnya.
Eileen mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil melalui pintu yang sudah dibukakan oleh kekasihnya itu.
"Ya sudah aku sama Eileen pamit ya, Ann." ujar Vince.
"Iya, Vince. Tolong jaga sahabatku ini ya. Jangan dibikin sedih disana, jauh soalnya. Aku pusing nanti menghampirinya."
Vince terkekeh mendengar perkataan oleh Anna, "Iya siap, kamu tenang saja. Sahabatmu aman bersamaku."
Eileen yang tidak melihat tanda-tanda bahwa Vince akan masuk ke dalam mobil pun akhirnya memilih untuk membuka kaca mobil yang berada di sebelahnya.
"Ingat sampai disana kamu langsung kabari aku ya dan satu lagi kalian berdua belum menikah jadi jangan nyicil duluan disana." pesan Anna.
"Heish.. Aku bukan kamu ya. Jadi tenang saja aku tidak akan melakukannya."
"Ck dasar menyebalkan."
"Ya sudah kami pergi ya, Ann." ujar Vince sebelum masuk ke sisi lain mobilnya.
"Oke hati-hati."
Mobil hitam milik Vince pun membela jalanan menuju bandara. Seperti biasa jalanan ibukota tidak pernah terlihat sepi dan bahkan kini bisa dikatakan terlalu ramai hingga mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang.
Sebenarnya penerbangan Vince dan El masih 2 jam lagi tapi karena gadisnya itu belum sarapan tadi jadi dia memutuskan untuk berangkat lebih awal supaya mereka masih memiliki waktu untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain!
Teen FictionBerawal dari perjodohan, berujung pada ketidakingin kehilangan.~