Jendela terbuka dengan lebar, sinar matahari menyapu lembut wajah Eileen. Gadis itu menggeliat, lalu membuka matanya perlahan.
"Morning." ujar Anna dengan senyumannya.
Eileen mengulas senyumnya, "Morning, Ann. Sudah jam berapa sekarang?"
Anna melirik ke arah layar ponselnya yang menyala, "Jam 7. Kamu mandi sana. Aku ingin masak di bawah."
"Kamu tidak membuka tokomu, Ann?" tanya Eileen sembari beranjak duduk.
"Apa kamu lupa kalau tokoku setiap harinya buka jam 9?"
"Oh iya, maaf aku lupa." ujar Eileen menepuk dahinya.
"Sudah sana kamu mandi. Kita ke cafe dulu ya sebentar setelah itu baru aku akan mengantarmu ke kantor orang yang kemarin."
"Apa tidak apa jika kau menemaniku hari ini? Takutnya aku disana sampai sore." tanya El.
"Tenang saja hari ini karyawan mamaku sudah pada masuk kok."
Eileen menganggukan kepalanya tanda bahwa dia mengerti penjelasan dari Anna, "Ya sudah aku mandi dulu ya."
"Oke." jawab Anna.
Eileen melenggangkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di sudut kamar Anna.
******
Setelah selesai Eileen keluar dari kamar mandi dengan menggunakan dress berwarna biru laut miliknya.
"Seharusnya kamu makan dulu El, baru pakai makeup." ujar Anna memberi saran ketika melihat Eileen ingin membuka peralatan makeupnya.
Eileen melangkahkan kakinya menuju meja yang sudah dipenuhi dengan piring yang berisi berbagai jenis makanan.
"Kenapa banyak sekali kamu masaknya?"
"Iya supaya kamu memiliki cukup stamina untuk rekaman nanti." jawab Anna.
Eileen tertawa, "Padahal aku kesananya masih beberapa jam lagi."
"Sudah jangan protes terus. Makan dan habiskan semuanya." ujar Anna memberikan perintah.
Eileen yang hendak ingin melayangkan protes langsung di potong oleh Anna bahkan sebelum gadis itu mengatakan satu kata pun, "Aku tidak menerima bantahan, El."
Eileen memanyunkan bibirnya, memang susah jika sudah berhadapan dengan Anna. El selalu saja kalah dalam perdebatan di antara mereka.
"Aku mau mandi dulu sebentar. Aku selesai, makanannya juga sudah harus habis."
"Lah? Kamu tidak makan?"
"Sudah tadi saat kamu masih di dalam kamar mandi." jawab Anna sembari menunjuk piring kotor yang berada di dalam wastafel.
Eileen hanya mengangguk dan mulai menghabiskan makanannya. Setelah selesai, Eileen langsung berjalan menuju wastafel untuk mencuci piring bekas sarapannya tadi.
"Kamu ngapain cuci piring?" tanya Anna dengan rambut yang tergulung handuk kecil.
"Sudah selesai kok." jawab Eileen setelah menyelesaikan tugasnya.
"Kamu ngapain cuci piring?" tanya Anna lagi, mengulangi pertanyaannya tadi.
"Memangnya kenapa?" tanya balik Eileen sembari berjalan menuju meja rias yang berada tidak jauh dari meja televisi di ruang tamu.
"Kan kamu tamuku. Tidak pantas seorang tamu cuci piring di tempat orang yang di tamuin."
"Ya sudah sih tidak perlu berlebihan, itu kan kemauanku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain!
Teen FictionBerawal dari perjodohan, berujung pada ketidakingin kehilangan.~