CBCG 29

2.6K 123 11
                                    


🔰🔰🔰

Kantin sekolah siang ini nampak sangat ramai. Apalagi di tambah dengan pentolan sekolah mereka yang kembali muncul setelah beberapa hari tak terlihat.

Satu sekolah pun sudah tau akan kabar kematian orangtua laki-laki itu.

Mulai dari para guru dan siswa-siswa SMA Bumi Jakarta berbondong-bondong mengucapkan bela sungkawa pada Aksa, lalu hanya di balas dengan senyuman oleh laki-laki itu.

"Sa ni makan dulu" Ghaby menyodorkan semangkuk bakso pada Aksa.
Aksa mengangguk lalu mulai menyantap makanannya.

"Suster kemaren cantik ya Ren. Bohai lagi" Irfan berceloteh menceritakan hal yang kurang jelas.
"Ho'o. Muka bule-bule gitu" Delon yang memakan gorengannya menimpali tak kalah semangat.
Namun sedetik kemudian laki-laki itu mengaduh kesakitan.

"Oh cantik ya. Mata lo kayanya perlu gue olesin sambel biar gak jelalatan" Ujar Reta kesal.
Delon memasang cengiran lebarnya.
"Gak cantik kok sayang. Mukanya jelek, anunya juga tepos"
Kali ini sasaran Reta adalah kepala Delon.
"Jadi kalo anunya montok berati cantik? Heh jawab! Mau gue olesin sambel beneran ke mata lo biar gak bisa ngeliat sekalian?"

Delon meringis sambil menggaruk kepalannya yang tidak gatal.
Laki-laki memang bisa apa kalo sudah begitu. Ingin menjawab di omelin, ga di jawab juga di omelin.

Kumpulan di meja mereka itu terkekeh melihat pertikaian antar sepasang kekasih tersebut.

Ghaby tiba-tiba merasakan adannya pergerakan di kursi depannya dimana Aksa duduk.
Memutar bola matanya malas.

"Aksa, katanya bokap lo meninggal ya? Gue turut berduka cita ya"
Cerocos panjang Ghania hanya di tanggapi anggukan malas oleh Aksa.
"Kepala lo kenapa? Pusing ya? Sini gue pijetin" Tangan Ghania beralih terarah ke kepala Aksa.

"Eh cabe. Yang ada kepala Aksa makin Pusing kalo di pijitin sama lo" Timpal Irfan.
"Apaan sih lo. Nyaut aja kek tai" sinis Ghania.

Irfan menaikan sebelah alisnya mengejek.

"Dih apaan. Kaga nyambung. Yang ada muka lu kek tai" celetukan Irfan itu mengundang tawa beberapa orang di meja itu.
"Eh kadal ba-"

"Bacot anjir. Bisa diem gak sih lo"
Aksa menatap Ghania kesal.

Gadis beralis tebal tersebut mengerucutkan bibirnya.

"Ih Aksa. Gue kan cuma mungungkapkan kesedihan gue karna calon papah mertua gue meninggal"
"Kalo lo ngebacot mulu, yang ada gue bisa nyusul bokap gue sekarang. Jadi mending diem atau gue depak lo dari sini"

Ghania menutup mulutnya rapat-rapat.

Ghaby menghela nafas pelan. Saudarinya itu benar-benar suka mencari perkara dengannya.

"Eh mau kemana By?" Reta bertanya ketika melihat Ghaby berdiri dari duduknya. Mengalihkan perhatian keenam orang lainnya. Membuat tatapan mereka fokus terhadap Ghaby.

"Minum gue abis. Mau beli yang baru" Belum sempat Ghaby berjalan, Aksa lebih dulu mendahuluinya.
"Biar gue aja. Lo balik duduk lagi aja"

Menurut, Ghaby kembali duduk di kursinya dengan tenang.

"Sa, gue juga ya es jeruk" Teriak Ghania pada Aksa.
Ghaby mendelik.

Dasar caper- batin Ghaby

Tatapan Ghania beralih menatap Ghaby. Gadis itu memamerkan senyum sinisnya.

"Eh tu mata santai dong" Irfan berceletuk menatap Ghania.
Ghania balas memberikan tatapan tajam matanya.

"Ini minumnya. Sekalian nasi gorengnya di makan, minum doang gak bikin kenyang" Aksa datang dan meletakan sepiring nasi goreng dan segelas es teh tepat di hadapan Ghaby.

Ghaby tersenyum.
"Makasih"

Ghania mengernyit.
"Minuman gue mana Sa?" Tanya Ghania.
"Gue bukan pembantu lo" jawab Aksa datar.
"Lagian lo punya kaki buat beli sendiri" lanjut Aksa.

Laki-laki itu menggeser Delon yang duduk di samping Ghaby untuk kemudian untuk di dudukinya.

Ghania mati kutu.

"Tapi itu Ghaby lo beliin" ujar Ghania lagi menunjuk minuman dan Ghaby bergantian.

Kali ini Aksa menatap Ghania dingin.

"Karna Ghaby cewek gue"

Sial- batin Ghania


_____________《》______________

A/N: halo gengs. Udh lama gak update yah saya. Pikiran saya lagi buntu soalnya.

Jangan lupa vote dan comen.


Follow:
Ig: @Fbri18_


Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang