When I saw you

560 112 11
                                    

SALT&PAPER

SoonHoon

Kwon Soonyoung – Lee Jihoon/ Woozi

(GS for Uke)

.

.

.

.

.

.


Lewat satu jam sejak ia bertemu gadis brosur dan Kwon Soonyoung masih diam merenung di bangku halte.

Memandangi paras cantik sang gadis bersurai kelam.

Manis, cantik dan nampak ramah.

Sangat berbanding terbalik dengan gadis pengantar yang berraut judes, kasar dan tak lupa surai merah muda gulali yang terlihat mencolok.

Tebakannya benar atau salah? Ia pun tak tahu.

Mereka hanya bertemu kurang dari 10 menit.

Mungkin hanya mirip, ketahuilah wanita korea kadang berwajah sama. Mata sipit, hidung mungil, bibir tipis, muka bulat dan pendek.

Tapi, berapa kalipun menyangkal, perasaanya berkata YA ITU DIA.

Desah napas lemah beberapa kali saling sahut menyahuti jangkrik sawah.

Menjadikan melodi menyedihkan seorang Kwon Soonyoung.

Matanya menerawang jauh pada titik-titik lampu pedesaan yang mungkin berjarak 1 km.

Pikirannya berkelana dan kembali pada keputusan-keputusan bodoh dan spontan sejak dibangku sekolah.

Selepas wisuda, ia memohon orangtuanya di gwangju memberi izin bersekolah di Seoul. Awalnya menolak keras, mereka tak punya uang lebih untuk membiayai Soonyoung di ibukota.

Berbekal beasiswa ia behasil sekolah menengah atas di seoul. Bukan sekolah elit namun cukup berakreditasi baik.

Pergaulan yang salah membuat beasiswa Soonyoung di cabut, berteman dengan Kim Mingyu si anak juragan warnet game online membuatnya kecanduan dan nilai pelajaran menurun drastis.

Karena itu ia harus banting tulang membiayai sekolah yang tidak sedikit, Soonyoung tidak akan menyalahkan mingyu, tanpa nya ia mungkin tak akan bertahan hidup hingga kini.

Keputusannya semalam juga karena spontanitas akibat terlalu bawa perasaan.

Tanpa persiapan dan rencana matang ia nekat ke Busan.

Dan disini ia sekarang.

Menggelandang di halte tengah persawahan.

Jujur ia ketakutan sekarang, terlebih lampu remang, hawa dingin mencekam dan suara-suara aneh yang membuat bulu kuduk berdiri tegak.

Soonyoung merapatkan jaket dan menyandar tembok kayu, mencari posisi nyaman dan hangat.

Ia putus asa dengan rencana mencari penginapan.

Masa bodoh menunggu bus berikutnya 10 jam kedepan, ia akan mencoba tidur kembali.


.


Sulit.

Matanya sulit terpejam.

Bayang-bayang sang gadis motor matic tadi menghantuinya.

SALT&PAPPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang