The reason why

400 101 34
                                    

SALT&PAPER

SoonHoon

Kwon Soonyoung – Lee Jihoon/ Woozi

(GS for Uke)

.

.

.

.

.


 Lee Jihoon, gadis manis bertampang datar itu benar-benar serius akan ucapannya.

Terhitung lima hari kini Soonyoung kerja di bawah perintahnya.

Apa hasil yang ia dapat?

Malu mengakuinya, tapi si pirang sipit itu cukup rajin dan cepat belajar hal baru.

Sekali diajarkan ia langsung paham dan dapat dengan beres melakukan pekerjaannya.

Dihari ke enam Min Yoongi datang, mengecek apakah si pemuda seoul akan dipecat atau lanjut.

"Jadi bagaimana?"

Jihoon mendengus kesal mengakui. Melempar pandangan pada Soonyoung di sofa depannya.

Pemuda kelebihan energi itu tersenyum 5 jari kesenangan.

"Sepertinya lanjut, hyung!"

Yoongi ikut tersenyum senang mendengarnya, namun tidak dengan Jihoon.

"Hey, aku belum bilang aku akan kulanjut"

"Belum berarti ada kemungkinan Iya"

Lagi-lagi hanya degusan sebagai jawaban.

Sepupu Min hanya datang sebentar, setelahnya pergi kembali ke rumah sakit untuk piket.

Suasana kembali hening diantara keduanya.

Jam menunjukan pukul lima sore, jam makan malam Jihoon berakhir dijam tujuh, katanya ia ingin tetap menjaga berat badan. Heol, sadar dirikah dia bahwa tubuhnya sudah terlalu kecil, mungil malah.

Saat Jihoon sibuk menumis sayur, Soonyoung ikut masuk kedapur tuan rumah.

Menyiapkan mangkok dan sumpit makan. Beralih ke kulkas membawa telur ayam dan yakult.

"Ramyun lagi?"

Soonyoung hanya mendelikan bahu, malas menjawab karena memang itu makan malamnya.

Ralat, bukan hanya malam. tapi juga siang dan kadang sebagai snack disore hari.

Dirinya memang mendapat jatah makan, namun hanya pagi sebelum kerja, itupun dengan ukuran porsi makan Lee Jihoon.

"Kuperhatikan, 5 hari ini kau hanya makan Ramyun. Kau ingin mati muda? Masaklah makanan sehat Kwon!"

Atensi Soonyoung terfokus pada Jihoon, meletakan ponselnya dan cemberut merasa terhina.

"Seharusnya kau paham jika melihat, aku tidak bisa masak selain mie"

"Lalu selama di Seoul kau makan mie terus begitu?"

"Tidak, terkadang dosirak mini market atau makanan instan lain, makan di luar hanya saat gajian"

Jihoon berdecik, merutuki gaya hidup tak sehat pemuda miskin Seoul.

"Duduklah di meja makan, simpan kembali ramyunmu"

Masih dalam mode bingung, Soonyoung tak sadar ramyun ditangannya direbut paksa dan disembunyikan pada laci penyimpanan bahan kue. Setengah sadar ia juga menurut untuk duduk tenang di meja makan ruang keluarga Lee.

SALT&PAPPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang