Don't listen in Secret

574 90 47
                                    

Jihoon beranjak akan kembali naik ke kamarnya, namun tertahan saat Soonyoung memanggil.

Dengan wajah polos dan seolah melupakan hal penting akan hal yang Seungkwan takutkan pada Jeonghan, Soonyoung menyampaikan amanat yang dititipkan padanya.

"Tadi aku bertemu wanita bernama Yoon Jeonghaan, dia menitipkan salam rindu untukmu... eh, Bodoh kau Kwon! M-maafkan aku lupa dia-ah, Jie- Lee Jihoon...?"

Di tengah tangga, Jihoon diam membeku dengan raut wajah ketakutan seolah apa yang baru di sampaikan Soonyoung adalah pesan kematian segera untuknya.



SALT&PAPER

SoonHoon

Kwon Soonyoung – Lee Jihoon/ Woozi

(GS for Uke)

.





Berkali-kali sudah Soonyoung menawarkan diri membantu memapah Jihoon naik ke kamar namun berkali itu pula ia ditolak.

Jihoon kekeuh memaksakan diri naik ke lantai dua dengan kedua kaki gemetar hebat. Tiap ujung terluar manik tegang itu lembab berair, mungkin sebentar lagi akan tumpah dibalik pintu sisi kiri tangga.

Dibelakang gadis surai pink gulali, Soonyoung mengawasi tiap pergerakan si mungil takut akan tumbang kembali jika ia lengah.

Jemari kurus Lee Jihoon kesulitan membuka kenop.

Ya tuhan, bahkan itu hanya kenop putar dan efek dari rasa terkejut membuat tenaga si gadis seolah merosot drastis.

"J-jie? Lee Jihoon? Kubukakan ya?"

Sukses, si gadis berhasil memutar kenop pintu kamarnya tanpa dibantu Soonyoung. Menoleh pun tidak, Jihoon segera masuk dan menutup pintu itu perlahan. Tidak terdengar suara kunci privasi dari dalam karena mungkin Jihoon terlalu lemah hanya untuk mencubit lempengan besi berkarat berbandul resin bunga semanggi daun empat.

Menghela napasnya kuat-kuat, Soonyoung berbalik akan turun kelantai satu dan belum di langkah ke 4 dari dalam kamar terdengar pecahan kaca yang di sengaja.

Segera kembali ke posisi awal, pemuda berkeringat dingin menggedor kencang minta Jihoon memberi pintu. Ah, ia ingat, pintu putih tadi tidak dikunci oleh si empunya kamar.

Mencoba memutar kenop dan berhasil membuka, Soonyoung menarik bibir meringis saat mendapati sepihan cermin tercecer acak didepan pintu persis.

Ada sensasi nyeri di telapak kaki kanan, sepertinya ia menginjak ujung pecahan sedalam satu cm. menilik luka dengan temuan pecahan beraliran darah, tanpa peduli perih serpihan di telapak dekat jempol ia tarik keluar paksa.

Merekam mana saja yang aman dari pecahan, Soonyoung masuk lebih dalam yang samar ia lihat si gadis Lee kini berdiri dibalkon kamar.

Mendekat dengan ragu, Kwon berucap lirih memanggil nama Lee Jihoon apa ia masih sadar atau dalam mode depresi. Soonyoung tahu hal ini, kata Seungkwan terkadang saat si gadis sedang dalam masa nya akan berkelakuan sedikit gila.

"L-lee Jihoon-ssi... Kau baik-baik saja?"

Menoleh lemah, Jihoon mengulum senyum yang Kwon sulit tafsirkan maksud dari itu. si gadis berbalik melangkah masuk kedalam kamar, mengamati sudut kamar yang berkilat cantik karena pantulan bias pada tiap-tiap pecahan cermin yang ia lempar tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALT&PAPPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang