How The Two Meet

514 63 5
                                    


cahaya remang, musik yang berdentum keras, gerakan-gerakan sensual yang terjadi di ruangan itu seakan mendeskripsikan tempat itu.

diskotik.

sekarang sudah menjadi hal biasa bagi seorang Roseanne Park atau yang keseharianya dipanggil Rose. sejak umur 17 tahun, diskotik adalah rumah kedua bagi Rose.

entah sudah berapa slot alkohol yang sudah masuk melewati kerongkonganya. entah, Rose juga tidak tahu, yang jelas tubuhnya sudah mulai memanas dan kepalanya mulai terasa pusing.

tapi ini belum cukup bagi Rose.

"One more please!" ucap Rose kepada sang bartender seraya memberikan gelasnya.

Raut wajah Rose terlihat tidak bersemangat. sepertinya ia memang haus.

"No more 'please' miss"

tiba-tiba sebuah tangan menahan tangan Rose untuk memberikan gelas kepada sang bartender.

Rose mendongak. di mulutnya sudah tersedia beberapa umpatan dan kata-kata protes untuk seseorang di sebelahnya ini.

Namun mulutnya kaku. Tubuhnya seakan mati rasa. Waktu seakan berhenti berputar,

Ketika sepasang mata indah milik lelaki di sebelahnya kini menatapnya tajam.

iya, tajam. condong kearah 'menggoda' lebih tepatnya.

Lelaki ini kemudian menarik salah satu ujung bibirnya keatas. Seketika Rose tersadar. Tanganya masih berada di cengkraman lelaki ini.

"ak- aku.... emm" Rose ingin bicara, tapi seakan lidahnya kelu hanya untuk mengucap beberapa kata saja.

baru mempersiapkan diri untuk berbicara, jari telunjuk panjang milik lelaki ini menyentuh bibir Rose.

"follow me?" tanya lelaki itu.

Rose mengerti. Ia jatuh kepada pesona lelaki yang kini menggenggam tanganya. Ia mengangguk mengikuti langkah sang lelaki.

and that night, at 11:11 pm, in July, was such a beautiful nigth for those two.

•○●

AND JULYWhere stories live. Discover now