Grateful

2.4K 480 29
                                    


Lisa terlihat begitu kesal,  kedua mata bulatnya memanas tak bisa berbohong saat melihat gadis itu keluar dari ruang lab.

"kenapa kau bisa kalah dengannya?  Apa kelemahanmu huh? " tanya lisa , gadis yang diajak bicara masih menunduk tak mau merespon.

"aishhh bisa gila aku! " rutuk lisa lalu pergi meninggalkan nakyung.

.



.


.

2 jam berlalu...

Nakyung masih duduk dengan leluasa di sofa pusat karantina ini.

Deg



Sesekali nakyung melirik kearah pemuda berwajah kecil di depan sana yang terlihat begitu asik berbicara dikerumuni banyak orang.

"sepertinya dia belum bercerita pada orang lain tentang apa yang dilihatnya dalam pikiranku" batin nakyung mengingat posisinya saat ini aman aman saja tidak dipanggil oleh pembesar district,  bahkan lisa selaku mentornya pun tak tahu akan masalahnya.

Nggingffffg

Layar besar ditengah panggung utama hidup,  menampakkan kondisi seluruh district yang tengah porak poranda semenjak 5 menit alarm malam pembersihan berbunyi.

"sudah mulai sudah mulai!!? Let's watch!!it's gonna be fun!! " tukas seluruh anak kayak keluarga pemerintah ranking 10 ini.

Ya....  Kesenangan mereka semua adalah melihat warga biasa berlari, bersembunyi, berteriak bahkan menangis memohon ampun untuk tak dibunuh.

"DISTRICT 9!!!  DISTRICT 9!!!" heboh salah seorang diantara kerumunan itu saat melihat tayangan district 9 yang di putar.

"wahh pemuda ini tampan! Tapi aku ingin melihatnya mati! " celetuk para gadis saat melihat pemuda tampan asal district 9 itu tengah berlari sempoyongan menyelamatkan diri dari gerombolan geng motor yang membawa beragam senjata.

"AAHHH!!??  SOO ANNOYING!! " teriak mereka semua saat melihat pemuda tampan itu berhasil lolos dari para geng motor tadi.

Nakyung mengenggam ujung bajunya kuat. Dari tadi ia mencoba menahan agar air matanya tak jatuh membasahi kedua pipinya,  saat melihat kekasihnya Hwang Hyunjin berusaha bertahan hidup di luar sana,  sedangkan seisi ruangan ini hanya bisa menertawakannya.

"sayang sekali ya, andai saja geng motor tadi mendapatkannya lalu mengoyak perutnya dengan kapak dan mengeluarkan seluruh isi perutnya!! " .

"hahaha kau benar" .

Omongan terakhir dari kedua orang yang duduk tak jauh dari nakyung membuat nakyung kehilangan kesabaran.
"SHUT UP YOU JERK!! " .
"pemuda itu bukan candaan untuk kalian! " kesal nakyung.

"yikes..  Ada apa dengan putri bungsu pembesar district 9 ini?? Kau mencurigakan?! " selidik gadis yang menggosip tadi.

"ah..  Kalian berasal dari district yang sama kan?? Oh..  Aku paham.  Pemuda di jalan tadi, apa dia sudah pernah menidurimu eoh?! " sindir salah satu dari gadis gadis itu.

Nakyung hendak melayangkan tamparannya pada gadis yang baru saja berbicara,  untung saja tangannya telah ditahan oleh pemuda lain.

"beib,  don't be like that! Be a good girl, okay? " ucap jinyoung pelan lalu menyembunyikan nakyung dibelakang tubuhnya.

"Shh..  Maafkan aku.  Gadisku ini memang agak sedikit sensitif melihat tayangan tadi.  Jiwa sosialnya terlalu tinggi.  Itu dia masalahnya! " bela jinyoung mencoba membangun sebuah alasan yang masuk akal.

.


.

Nakyung berdecak sebal,  kini ia tengah berada di koridor kosong pusat karantina bersama jinyoung.

"kenapa kau menahanku??  Seharusnya kau biarkan saja aku menamparnya dan ...."

"dan rahasia mu akan ketahuan!".
"kau mau seluruh orang di ruangan itu tau hubungan gelapmu bersama pemuda itu hah?! " ingat jinyoung.

Nakyung berdecih pelan.
"apa aku tak salah dengar?! Bukankah kau tak perduli dengan rahasia ku?! " .
"nevermind!! Terserah jika semuanya tahu! Bahkan jika detik ini kau sekalipun pergi menemui ms.  Bom dan ms.  Sunny lalu melaporkan pelanggaranku.  Aku tetap tak takut! ".

Jinyoung tersenyum sinis.
"dasar bodoh" katanya.


◾◾◾

Nakyung kembali ke aula besar tempat anak lainnya bermalam.

Sepupunya,  kim hyunjin terlihat memasang wajah jenaka hendak menggoda nakyung tentunya.

"oh my god,  you already have a new boyfriend huh? " sindirnya ke nakyung sambil sesekali melirik ke pemuda tampan berwajah kecil itu.

Nakyung hanya balas mendecak tak kuasa.

"tapi tidakkah ini terlalu awal?! Bahkan pacar tampanmu itu Saja belum mati" sambung gadis cantik itu lagi.

Nakyung otomatis menoleh.
"HYUNJIN BELUM MATI?! DARI MANA KAU TAHU? " tanyanya tak sabaran.

"euum dari tayangan terakhir tadi,  ia dan pemuda lain terlihat memasuki sebuah rumah coklat besar dari halaman belakang".

Nakyung menjentikkan jarinya. Ia tahu rumah siapa yang dimaksud.  Ck...  Tentu saja rumah felix.

"tapi aku khawatir dengan pemilik rumah coklat itu.  Kau tahu rumahnya tidak hanya dibobol dari halaman belakang.  Tetapi pemuda dari pagar depan tadi juga berhasil menggiring kawanannya masuk ke dalam!" seru kim hyunjin.

"pemuda? Kawanan? Siapa ? apa sunwoo? " terka nakyung.

Kini nakyung memejamkan kedua matanya erat. Tadinya ia khawatir pada hyunjin,  namun kekhawatirannya berganti tuan menjadi Felix.

Ya...  Hwang Hyunjin dan anak lainnya sudah terbiasa melewati malam pembersihan ini.
Namun bagaimana dengan nasib felix?? Pemuda bule itu bahkan tak mahir dalam berkelahi,  bagaimana mungkin ia bisa selamat diluar sana?




 Namun bagaimana dengan nasib felix?? Pemuda bule itu bahkan tak mahir dalam berkelahi,  bagaimana mungkin ia bisa selamat diluar sana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


###

Hemm did you found it? :)

[1] DARK DISTRICT [99-00 LINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang