02

3.7K 293 12
                                    

Seokjin berjalan dikoridor rumah sakit. Sambil sesekali membalas sapaan para perawat juga dokter disana.

"pagi Dokter Seokjin." ucap salah satu teman Seokjin yang selalu bersamanya saat dirumah sakit.

"pagi Jimin." balas Seokjin.

Jimin terlihat bingung saat melihat wajah temannya itu berkerut seperti cucian yang tidak di setrika.

"ada apa?," tanya Jimin.

Seokjin menatapnya dan menggeleng pelan.

"hayo jujur saja, oiya bagaimana pernikahan Sun-hee. Maaf sekali aku tidak bisa datang, kemarin aku menjaga pasienmu." ucap Jimin.

"lancar, ya tapi begitulah. Terimakasih sudah menjaga pasienku." ucap Seokjin gemas.

Mereka berjalan menuju ruangan Seokjin, Jimin menggandeng tangan Seokjin.

.
.
.

"oiya hyung, ada pasien baru yang harus kamu tangani." ucap Jimin disela-sela sibuknya Seokjin dengan peralatannya.

"siapa?," tany Seokjin menghentikan aktifitasnya.

"Tuan Kim Namjoon, baru kemarin dia masuk rumah sakit. Kepala yang menyuruhku untuk bilang padamu kalau dia akan dirawat oleh Dokter Seokjin." ucap Jimin.

"baru kemarin?, nanti aku akan cek kesehatannya."

Jimin mendekati Seokjin dan berdiri dihadapannya.

"hati-hati, dia baru saja kehilangan seluruh keluarganya. Aku harap kamu bisa menjaganya." ucap Jimin serius.

Seokjin menatap Jimin, sudut bibirnya mulai menarik dan membuat senyuman manis disana.

"aku tau, nanti aku akan lihat dokumen tentangnya dan akan mengurusnya." ucap Seokjin.

Jimin tersenyum dan pamit kembali ke ruangannya sendiri.

Seokjin masih berdiri sambil berjalan ke jendela dan dilihatnya langit yang cukup cerah disana. Diingatnya kembali ucapan Taehyung beberapa hari lalu, ucapan yang selalu berputar-putar diotaknya.

Tangannya kembali mengepal, rahangnya kembali mengeras. Air mata tertahan diujung matanya yang cantik.

.
.
.
.

Taehyung berjalan antara produk-produk makanan yang ada disupermarket, wajahnya yang datar dan tampan mampu mengundang perhatian para wanita yang melihatnya. Sun-hee yang berada didepan sama sekali tidak memperdulikan wanita lain yang menatap suaminya itu.

"sayang, kamu mau aku buatkan ini?," tanya Sun-hee yang menunjukkan sebuah makanan pada Taehyung.

Taehyung tersenyum pasrah, wajahnya tidak seceria sebelum ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

-

"Sun-hee," panggil Taehyung lirih.

"ya?,"

"maafkan aku, kita aku harus mengakhirinya."

"kenapa?,"

"aku.. Aku..  Aku mencintai Seokjin."

-

Terlalu bodoh Taehyung dalam lamunannya, pundaknya yang disentuh oleh Sun-hee membuat laki-laki tampan itu menatap Sun-hee dengan keadaan terkejut.

"kau memikirkan apa?," tanya Sun-hee menatap Taehyung aneh.

"ah, tidak." ucap Taehyung.

"kau lelah?, kalau lelah ayo kita pulang. Aku sudah selesai." ucap Sun-hee khawatir.

Just One Day (TaeJin) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang