11

2.3K 215 15
                                    

Hari mulai berganti, benar adanya dengan ucapan Seokjin. Ia membatalkan kepergiannya karna ingin menemani Sun-hee dirumah sakit.

"kenapa kau tidak jadi pergi?, bukankah jauh-jauh hari kau sudah sangat senang ingin meninggalkanku juga keluargamu?," ucap Sun-hee dengan nada candanya.

Seokjin yang sedang asik mengupas buah apelpun langsung menoleh dan tersenyum manis pada Sun-hee.

"aku ingin menjagamu, lagipula aku sudah izin kepada kepala rumah sakit untuk kembali bekerja disini." ucap Seokjin.

Sun-hee tersenyum manja pada Seokjin.

"jangan bilang karna kau kasihan padaku Kim Seokjin." ucapnya gemas.

Seokjin membelah pelan apel yang sebelumnya ia kupas, lalu ia berikan apel itu ke arah mulut Sun-hee.

"makanlah, jangan berfikir macam-macam. Kau ini noona-ku yang sangat aku sayang." ucap Seokjin sambil menyuapi apel pada Sun-hee.

Sun-hee tersenyum senang, wajahnya memang masih pucat namun tidak menutupi rasa senangnya saat ia bisa kembali dekat dengan Seokjin.

"kalian sangat akur ya." ucap seseorang tiba-tiba.

"oh, Jimin." balas Seokjin yang melihat Jimin berdiri di pintu dengan tangan dilipat didadanya.

Jimin berjalan masuk mendekati Sun-hee.

"bagaimana noona?, kau sudah lebih baik?," tanya Jimin tersenyum senang.

"jika aku bilang sudah sangat lebih baik bolehkah aku pulang sekarang?, aku merindukan rumah juga kamarku." ucap Sun-hee dengan manjanya pada Jimin.

"jawabanku tentu tidak. Intinya beberapa hari ini kau harus menetap disini agar dokter Kang bisa memantau kesehatanmu " ucap Jimin.

Seokjin terdiam, telinganya memang mendengar obrolan Sun-hee dengan Jimin. Namun, matanya melihat seseorang yang sedang berdiri di pintu sambil menatapnya tajam.

Dia hanya terdiam, menatap Seokjin. Tangannya yang dilipat didada membuat Seokjin enggan menatapnya lama-lama. Wajahnya sedikit berantakan.

"Taehyung,!" panggil Sun-hee ketika ia melihat sang suami di pintu.

Seokjin menundukkan kepalanya, kembali ia mengalihkan pandangannya dengan membelah apel yang masih belum terbelah.

"wae?," tanya Taehyung sambil berjalan mendekati Sun-hee.

Jimin menatap Taehyung dengan bingung, terlihat disana wajah Taehyung yang cukup berantakan.

"kau baik-baik saja?," tanya Sun-hee khawatir.

"iya, aku baik-baik saja." ucap Taehyung.

Jimin menatap Taehyung dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"chagiya, maafkan aku ya tidak memberitahukan ini padamu. Aku.. Aku takut kau meninggalkanku." ucap Sun-hee tiba-tiba yang membuat Seokjin menggenggam erat apel yang ada ditangannya.

"aku tidak akan meninggalkanmu. Maafkan aku juga ne, selama ini aku tidak menjadi seperti yang kamu mau." balas Taehyung sembari mendekati Sun-hee.

Tangannya mengambil tangan Sun-hee dan mencium tepat dipunggung tangan Sun-hee.

"kau harus sembuh. Aku mencintaimu." lanjut Taehyung.

'deg!,'

Seokjin dengan cepatnya meletakkan piring yang sudah di isi dengan apel diatas nakas. Wajahnya memanas, tubuhnya menegang. Tangannya juga bergetar hebat.

"aku.. Aku harus menelpon Eomma." ucap Seokjin dan berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Jimin tersenyum pada Sun-hee dan izin pergi, pergi untuk cari tahu dengan ekspresi wajah Seokjin yang tiba-tiba memucat.

Just One Day (TaeJin) [END]Where stories live. Discover now