10

2.3K 221 27
                                    

Disinilah Seokjin sekarang, berada diruangan Jimin.

Matanya perlahan terbuka, awalnya terlihat samar. Namun, setelah sadar sepenuhnya ia kembali memikirkan Sun-hee yang sedang melawan penyakitnya.

"hyung, kau sudah sadar?,"

Terdengar suara yang khawatir seorang namja yang ia kenal disana, bukan Jimin. Tapi,.

"Tuan Namjoon." ucap Seokjin mencoba bangkit perlahan dari tidurnya.

"iyaa, bagaimana keadaanmu?, apa kau baik-baik saja?," tanya Namjoon panik.

Seokjin cukup bingung kenapa Namjoon ada disini bersamanya dan Jimin.

"tadi dia melihatmu saat di bopong dengan Taehyung." ucap Jimin yang seperti tau apa pikiran Seokjin.

Seokjin mengangguk pelan.

"kenapa kau disini?, harusnya kau diam dikamarmu. Kau ingat, kau harus istirahat yang banyak." ucap Seokjin.

"aku tadi sedikit bosan dan hanya ingin jalan-jalan sebentar. Tapi, ketika lihat hyung aku langsung terkejut dan khawatir." ucap Namjoon.

Seokjin tersenyum tipis, dia melihat wajah Namjoon yang damai. Tangan lembutnya mengelus pundak namja tampan yang berada didepannya.

"aku tidak apa-apa. Kau tidak perlu khawatir." ucap Seokjin.

Namjoon tersenyum dan sangat nyaman ketika Seokjin mengelus pundaknya sayang.

"kembalilah keruanganmu, nanti aku akan kesana. Aku ada urusan sebentar dengan Dokter Jimin." ucap Seokjin lembut.

"tidak mau, aku mau menjaga hyung dan melihat noona hyung." ucap Namjoon.

Seokjin berfikir keras, Namjoon tau kalau?,..

"Jimin?," panggil Seokjin.

Jimin berlari kecil mendekati wajahnya ke arah telinga Seokjin.

"maafkan aku hyung, dia memaksaku. Lagipula dia mengerti. Dia bisa membantu untuk menghiburmu." ucap Jimin pelan ditelinga Seokjin.

"aku tidak mau Jimin, huuhhh." ucap Seokjin mendesah pelan.

Seokjin teringat kembali Sun-hee dan keluarganya.

"dimana Taehyung?!," tanya Seokjin.

"dia menemui Sun-hee." ucap Jimin pelan.

Seokjin turun dari tempat tidur pasien, kali ini dia ingin melihat pasangan suami-istri itu. Wajahnya terlihat khawatir mengingat mereka.

Namjoon dan Jimin juga khawatir kepada Seokjin.

"hyung, Dokter Seokjin hyung!," ucap Namjoon yang melihat Seokjin sangat terburu-buru.

Seokjin menoleh ke arah Namjoon yang memanggilnya.

"aku akan mengantarmu." ucap Namjoon.

"aku.. Aku ingin melihat mereka." ucap Seokjin menahan tangisnya.

Namjoon yang melihat Seokjin seperti ini pun langsung menarik Seokjin dalam pelukannya, Namjoon tidak mau Seokjin terlalu khawatir apalagi sampai ia pingsan tadi.

"tenanglah, kau harus tenang jika ingin menemui mereka." ucap Namjoon lembut.

Seokjin perlahan diam dari tangisannya, dia juga perlahan melepas pelukan Namjoon terhadapnya. Jimin yang berada dibelakang Namjoon pun melihat Seokjin khawatir.

Dengan sendirinya, Seokjin berjalan menuju ruang rawat Sun-hee. Diikuti Namjoon dan Jimin yang berada dibelakangnya.

Sampainya disana, Seokjin langsung melihat pemandangan penyayat hati. Bibirnya kelu melihat saudara tirinya terbaring lemah dengan keadaan yang sudah sadar.

Just One Day (TaeJin) [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon