PART 10

2.6K 88 4
                                    

Jangan lupa Vote+Comment nya 😁

*****************************

Setengah jam kemudian Elena keluar dari kamar mandi, hanya mengenggunakan handuk Kimono, karena dia lupa membawa baju ganti ke kamar mandi. Dan Elena menyalahkan ini sepenuhnya kepada Gavin yang telah menggodanya sehingga dia melupakan hal sepenting itu—setidaknya itu menurut Elena.

Dia melongokkan kepalanya keluar kamar mandi. Untuk melihat Situasi dan kondisi. Dan untungnya Gavin sudah tidak ada dikamar ini.

"Thank's God!" Elena berteriak girang, sambil berlari menuju kopernya. Mengambil pakaian yang akan digunakanya.

Setelah merasa nyaman dengan celana jeans hotpants dan kemeja kotak-kotak warna maroon-nya Elena berencana mendatangi Kezia untuk melakukan protes keras, karena telah membiarkanya satu kamar dengan si Handsome Devil Gavin.

Tok.. tok.. tok..

Elena mengetuk pintu kamar Kezia yang ia ketahui setelah menelpon bagian reseptionis.

"Kezia!" teriak Elena, karena tak ada jawaban juga setelah dia mengetuk pintu berkali-kali.

"Kezia kemana sih? Mana ditelfon nggak diangkat!" Gerutu Elena, yang akhirnya memutuskan untuk turun sendiri.

***

Seorang pria tampan tengah menyesap coffe nya tanpa mempedulikan tatapan memuja dari para pengunjung wanita. Gavin. Pria itu tengah menunggu makanan pesananya yang akan ia berikan pada Elena.

Ah.. mengingat Elena membuat senyum Gavin mengembang. Dia harus berterimakasih pada Toni yang sudah memberinya kesempatan ini.

Beberapa jam yang lalu...

Gavin sengaja berlama-lama dirumah Saga. Untuk mencari tau apa yang Elena bicarakan padanya. Tapi setelah setengah jam Gavin memutuskan kembali ke kantor, karena Saga hanya mengobrol mengenai perusahaan dan pekerjaan. Tak ada tanda-tanda dia akan membicarakan mengenai Elena.

Dan saat akan memasuki mobilnya tiba-tiba Toni memanggilnya sambil menenteng koper berukuran sedang.

"Woi! Gavin!" Panggil Toni. Yang tengah berjalan kearahnya.

"Lo mau kemana?"

"Gue mau ke Samarinda," Gavin mengangkat sebelah alisnya, mendengar kata-kata Toni.

"Ngapain Lo kesana? Setau gue kalian nggak punya cabang disana." Terdengar suara dengusan Toni.

"Elena ada job disana, Lo mau ya temenin dia? Gantiin gue?"

"Hah?"

"Ini koper gue Lo bawa aja! Lo tenang aja Semua isinya masih baru! Kalau Lo mau mengembalikan koper ini, isinya harus penuh dengan oleh-oleh oke?" Gavin menatap Toni horor, seakan-akan Toni makhluk asing yang mengajaknya bicara. Bagaimana tidak, Toni yang baru bertemu Gavin selama beberapa hari sudah berani menyuruh-nyuruhnya.

"Tiket udah disiapin sama Kezi, Lo tinggal berangkat aja! Oke, Have fun bro!" Sambung Toni sambil menepuk pundak Gavin seakan mereka sahabat dekat. 'Songong' itulah yang Gavin pikirkan tentang Toni.

My Bad Girl (End)Where stories live. Discover now