2. My new school as my new life

266 11 0
                                    

This is where it all begins. Everything starts here.

Setelah mengikuti pelatihan dan pembekalan khusus, hari yang telah ditentukan pun tiba. Perasaanku campur aduk antara senang, sedih, bangga, ah banyak sekali pokoknya. Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di tanah yang bukan bagian dari negaraku sendiri.

Ada 10 orang yang datang bersamaku. Namun aku yang paling kecil dibandingkan dengan semuanya. Aku baru 11 tahun sedangkan 5 orang yang lainnya berusia 15 tahun dan 4 orang lainnya berusia 20 tahun.

Beberapa orang membungkuk menyambut kami. Seorang ahjumma datang menyambut kami dengan senyum yang sangat lebar pertanda bangga. Dia juga memeluk kami satu persatu dengan tak lupa mengucapkan selamat juga. Perasaan tenang hadir setelah melihat ada seseorang yang begitu baik di tempat asing ini.

Dimanapun itu, saat ada orang baik dan sayang padamu hingga membuatmu nyaman, bukankah itu membuatmu merasa seperti di rumah?

Dimanapun itu, saat ada orang baik dan sayang padamu hingga membuatmu nyaman, bukankah itu membuatmu merasa seperti di rumah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rombongan kami telah sampai di Student's Castle. Tempat dimana kami akan tinggal saat menempuh pendidikan di sini. Sebuah apartemen khusus pelajar yang tergolong mewah untuk orang seperti kami.

Kamarku sendiri terletak di lantai 5. Strategis, fikirku. Kalian akan menemukan birunya air laut dikejauhan saat membuka jendela kamarku yang lebar. Pemandangan yang tentu saja tidak dapat kalian temukan dengan mudah di Pulau Jawa.

Di sini lah semua kisah itu akan dimulai. Kehidupan remajaku di negeri orang. Sebuah kota metropolitan nomor 2 di negeri gingseng. Busan.

Tak terasa 1 tahun sudah aku menempuh pendidikan di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak terasa 1 tahun sudah aku menempuh pendidikan di sini. Jadwal pelajaran dan berbagai kegiatan yang sangat padat benar-benar menyita seluruh waktuku.

Jangan kalian bayangkan jika aku bisa jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat hits di Korea. Sama sekali tidak sempat. Terlebih saat aku memilih menjadi relawan di sebuah panti asuhan di pinggiran Busan. Waktu pribadiku menjadi sangat berkurang.

Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Beruntung, karna beberapa kakak yang datang bersamaku dari Indonesia tinggal satu lantai di bawahku.

Walaupun mereka sama sibuknya sepertiku. Tapi itu cukup membuatku merasa tidak sendirian.

Setidaknya sebulan sekali kami rutin melakukan pertemuan. Sekedar membicarakan hal-hal seperti "Aku kangen masakan ibu, disini ga ada yang jual soto apa jengkol gitu ya?", atau "Di Indonesia, apa aja yang berhubungan sama Korea lagi hits banget loh, apa kita ga terlalu serius belajarnya? Apa ga bisa kita jalan-jalan bentar hunting photo biar eksis juga?." Yang semuanya akan mendapat jawaban "Ga ada", "Ga bisa", dan "Kapan-kapan aja".

Kami sibuk bermimpi dan berusaha melakukan yang terbaik karna kami merasa beruntung telah menerima bantuan beasiswa di sini. Yang dengan senang hati mensponsori pendidikan sekaligus hidup kami.

Berprestasi. Setidaknya kami merasa itulah yang harus kami lakukan saat ini.

 Setidaknya kami merasa itulah yang harus kami lakukan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih berharap keajaiban di akhir 2018. Apa cuma aku di sini yang suka banget sama lagu Hour Glass dan sering nangis bombay kalo ndengerin itu? Wanna one saranghae😚😚 Heuheu~ 😢

DignityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang