15. Aku tak bisa menahanmu

75 3 0
                                    

Bocah nakal itu berhasil menjadi juara di Produce 101. Daniel kini tengah duduk di kursi nomer 1 yang selama 3 bulan menjadi rebutan banyak orang. Dia murid terbaik Produce 101 Season 2 dan terpilih menjadi centre dari Wanna One.

Sedangkan Minhyun oppa mendapat peringkat 9 dan berhasil debut bersama Wanna One.

Para pemuda yang dipilih langsung oleh masyarakat itu, saat ini tengah sibuk sekali. Wajah mereka bisa kalian temui paling tidak setiap hari, di tv. Jadwal padat telah menunggu mereka.

Kehadiran mereka sangat ditunggu dalam berbagai acara karena setiap mereka tampil di suatu acara, mereka akan berhasil membuat acara tersebut meraih rating terbaiknya selama penayangan. Hebat sekali bukan?

Aku sangat bahagia saat menyadari bahwa kini banyak yang menyayangi mereka. Wannable, sebutan untuk fans dari Wanna One.

Tapi aku juga sedih karena kesulitan bertemu dengan kedua sahabatku. Bahkan ketiga sahabatku. Karena Heeji sekarang juga tengah magang di rumah sakit dan itu membuatku serasa akan gila. Aku tidak memiliki teman sekarang.

Berusaha mencari kesibukan, aku akhirnya mendaftar di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi untuk bekerja magang sekaligus menyalurkan ilmu ku. Arsitektur.

Bersyukur karena perusahaan ini menerimaku. Bahkan mereka memberikan gaji karyawan dan bukan magang.

Ah iya, namanya Jaehwa Grup.

Aku ditugaskan menjadi seorang partner, pendamping, penasehat, dan sekretaris pribadi untuk anak dari pemilik perusahaan ini yang katanya masih muda. Dia tidak tertarik menjalankan bisnis dan tidak begitu memahami seluk beluk per-konstruksi-an maupun ke-arsitektur-an. Itu alasan mereka mempekerjakanku.

Aku juga pernah menang dalam lomba yang perusahaan ini adakan saat aku masih semester 5 dulu. Peserta lomba diminta membuat sebuah desain gedung agensi.

Aku membuat desain sesuai dengan tema yang telah ditentukan yakni Green Building. Aku baru mengetahui bahwa desainku ternyata digunakan untuk membuat gedung baru JYP. Ah, bangga sekali.

Mungkin karna itu juga, kemampuanku dalam bidang arsitektur diakui dan jadilah sekarang aku bekerja di perusahaan ini.

Hari ini aku diberitahu bahwa si anak pemilik Jaehwa Grup tersebut ingin menemuiku. Aku datang lebih awal karena ingin menimbulkan kesan yang baik pada pertemuan pertama.

"Kenapa orang itu mengajakku bertemu di tempat seperti ini?", aku berbicara sendiri.

Menelusuri pinggiran danau di Chuncheon bukanlah ide buruk. Aku dapat melihat air yang tenang, dan pohon yang daunnya telah berguguran di kejauhan. Tapi apakah cocok untuk pertemuan yang seharusnya formal ini?

Kemudian aku terpeleset saat menginjak salah satu batu berlumut di sana.

"Yak, kamu tidak apa-apa? Dimanapun tetap saja ceroboh seperti biasanya ckck", ucapnya lalu membantuku berdiri.

"Sedang apa kau di sini?", tanyaku. Melihat manusia yang sering muncul dimana-mana ini membuatku heran.

"Kamu sendiri?", pemuda itu malah balik bertanya.

"Aku sedang menunggu seseorang dari perusahaan tempatku magang. Dia aneh sekali karena meminta bertemu di tempat seperti ini. Seperti kencan saja. Lihat, aku jadi terpeleset karenanya", protesku panjang lebar sambil membersihkan rok ku yang sedikit kotor karna terjatuh tadi.

"Mian karena membuatmu terluka dan menunggu lama. Dan perlu ku jelaskan kalau aku tidak aneh. Aku meminta bertemu di sini karena beberapa kali ku lihat kamu seperti sedang sedih saat dikampus dan sepertinya kamu butuh liburan. Perkenalkan, aku Jung Sewoon dari Jaehwa Grup", orang itu mengulurkan tangannya sambil mengerling.

DignityWhere stories live. Discover now