19

3.5K 360 17
                                    

Semakin hari jarak terasa di antara keduanya. Beby di sibukan dengan berbagai kegiatan K3 yang semakin padat. Apalagi di bulan Juni nanti dia sudah harus ekstra berkegiatan untuk menyambut konser tunggal team K3.

Di bulan April ini, kesibukan semakin terasa di antara keduanya. Beby yang sibuk dengan kuliahnya di tambah latihan team K3 dua kali lipat lebih banyak dari team lainnya. Banyak yang harus dia persiapkan. Setelah pengumuman waktu itu. Kalau team K3 di beri kesempatan mengadakan konser tunggal, mereka semua berlatih dengan sangat ketat. Belum lagi Beby juga harus latihan bersama member single ke-16 serta latihan untuk konser graduation Veranda. Terlalu banyak hingga Beby hampir tak sempat mengirim pesan kepada Shania.

Sementara Shania yang memang sama sibuknya meski tidak sesibuk Beby. Dia sering mengirimkan chat kepada Beby. Meski berakhir dengan keributan karena Shania yang tiba-tiba mencurigai Beby. Seperti sekarang, Beby di buat kesal dengan tingkah Shania. Padahal beberapa hari lagi pengumuman member single ke-17 akan di selenggarakan.

Mereka baru saja latihan untuk konser graduation Veranda. Dan Shania yang memang merindukan Beby segera berjalan dan duduk di samping gadis berlesung pipi itu.

"Beb, aku di sini. Kamu kok malah buka hp." Kata Shania cemberut.

"Bentar." Ucap Beby singkat.

"Beby! Aku kangen!" Rengek Shania menarik-narik tangan Beby.

"Ck! Bentar, Nju. Aku lagi ngetik." Decak Beby menarik tangannya dari Shania.

"Ish! Hp aja terus yang di urus. Aku di anggurin terus. Apa jangan-jangan kamu udah punya yang baru, ya? Makanya hp terus di lirik. Akunya enggak. Ooh, kamu sama Anin, kan? Beby! Beneran, ya? Ish! Aku ngomong, Beb!" Shania terus menarik-narik tangan Beby yang sedang sibuk mengetik. Hingga tiba-tiba dia di kejutkan dengan pergerakan kasar dari tangan Beby yang berdiri.

"KAMU INI! AKU CAPEK, SHANIA! Dari kemaren yang kamu omongin ituuu... terus. Aku capek kamu tuduh-tuduh!!! Nih! Liat hp aku, aku ngetik itu, ngetik chat ke dosen aku. Aku pusing! Udah tugas kuliah numpuk, kegiatan aku makin banyak, kamu malah nuduh-nuduh aku. Kamu sendiri kalo di tuduh nggak mau, kan? Aku capek. Aku mau tenang sedikiiit... aja." Beby mendengus kesal dan pergi menuju kamar mandi. Sedangkan Shania masih terdiam karena shock akan bentakan serta omelan Beby. Member yang mendengar itu hanya bisa bungkam.

"Kan, aku cuma kangen..." Lirih Shania menundukan kepala.

Tak lama sebuah rangkulan di pundaknya membuat kepalanya mendongak. Yona dengan senyum manisnya menyambut wajah cemberutnya.

"Mungkin dia lagi capek. Kamu mendingan sama aku cari bakso, ya?" Ucap Yona mencoba menghibur Shania.

"Tapi aku nggak laper." Kata Shania pelan. Dia masih benar-benar shock karena bentakan Beby. Apalagi Beby membentaknya di saat masih banyak orang.

"Ya udah, ikut aku keluar cari angin, ya? Kamu keringetan gini." Shania mengangguk dan menuruti kata-kata Yona. Mungkin Yona benar, Beby sedang lelah makanya dia bersikap seperti itu.

Beby yang sedaritadi sudah keluar dari kamar mandi hanya mampu melihat kekasihnya itu menuruti kata-kata Yona. Dia merasa sangat bersalah sudah membentaknya. Tapi mau bagaimanapun, sikap Shania memang benar-benar sudah keterlaluan untuknya.

"Lo serem kalo ngebentak. Itu kapten gue loh." Beby menoleh dan mendapati Saktia sedang menatapnya sinis.

Tanpa berniat menjawabnya, Beby berlalu pergi. Dia masih dalam keadaan yang tidak baik. Dan dia tidak mau ada korban bentakannya lagi.

"Cieee ngamuk cieee." Beby memutar bola matanya malas saat mendengar suara cempreng seorang Nabilah. Baru saja dia duduk dan sudah ada yang menghampirinya. Padahal member K3 sudah menjauhinya karena mereka tahu Beby sedang ingin menenangkan diri.

Story Of LoveWhere stories live. Discover now