Pernah Sakit.

50 8 10
                                    

Pernah gak sih?
Berjuang mati matian buat orang,
Yang sebenernya kita hidup pun mereka gak peduli.
Kalo pernah.
Gua baru percaya lo pernah ngerasain yang namanya sakit - Vanya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pernahkah merasakan sentuhan lembut tangan seorang wanita?
Gendongan kuat seorang pria?
Pelukan hangat mereka?
Pernahkah diwaktu kecilmu,
Mendengar cerita untuk menghantar tidur di setiap malam?
Atau nyanyian merdu yang membuatmu terlelap.
Pernahkan disaat kau terjatuh,
Seseorang mengangkatmu,
Membersihkan lukamu,
Dan menyeka air matamu,
Hingga kau tak lagi takut bahkan selalu teringin untuk terjatuh.
Pernahkah kau berfikir..
Mereka menjengkelkan
Pernahkah kau berkata..
Kau membenci mereka
Dan pernahkah sebuah bentakan keluar dari mulutmu?
Hingga air mata terjatuh dari wajah mereka yang mulai menampakkan kerutan.
Jika pernah
Percayalah..
Kau orang paling beruntung karena memiliki mereka,dan orang terbodoh yang menyesali keberadaan mereka.

Karena aku,sangat ingin mengerti dan merasakan sendiri..
Apa arti sebenarnya orang tua.

-

Vanya menghela nafasnya lelah setelah melihat undangan yang baru saja dibagikan pihak sekolahnya.
Ujian sudah usai sejak 4 hari yang lalu,maka dari itu pihak sekolah membagikan surat undangan penerimaan raport juga sekaligus rapat bersama orang tua murid kelas 12 yang mana akan melaksanakan banyak persiapan menjelang UN.

Ingin rasanya Vanya berteriak dan menyobek nyobek surat undangan yang menurutnya sangat gak peka (kek doi :v)
Air mukanya sekarang seolah mengatakan
"Orang tua mana lagi yang bisa Vanya bawa ke sekolah?"

Ia sempat kesal pada Mamang nya yang seolah menghalangi hubungan nya dengan orang tuanya.
Sejak masih belum bisa berdiri saja Vanya belum pernah melihat orang tua kandungnya.
Seperti apa sifatnya,
Jangankan sifat..
Bagaimana bentuk wajahnya,
Seperti apa perawakannya
Vanya tidak pernah tau.

Terkadang -hanya terkadang saja Vanya membayangkan rupa orang tuanya,mengangan angankan ayahnya memiliki wajah seperti
Gong Yoo yang teman temannya selalu bicarakan setelah sukses membintangi Drama Korea berjudul Goblin itu.
Sedang ibunya berwajah seperti Raisa (yang penting bukan lulove luna :'v)

Atau menjadi anak dari pasangan Song Song Couple
(leh ugha kan yak o_o)

Vanya memang sengaja tidak memberikan surat undangan itu pada siapapun anggota keluarga yang menjadi walinya.
Karena ia hanya ingin orang tua aslinya yang menghadiri acara untuk orang tua.
Karena hanya orang tuanya lah yang menjadi alasan Vanya membuat nilai sempurna.

-

"Yah,undangan dari sekolah" Leo menyodorkan surat khas sekolah yang sudah dilipat menjadi persegi panjang dengan stapler ditengahnya sehingga tampak depan menampilkan kop surat dengan tulisan SMA BINTANG RAYA besar besar dengan alamat, akreditasi dan apapun yang tertulis kecil dibawahnya.

"Suruh kang Asep aja, Ayah ngambil Raport Manda hari itu" Allen tidak merespon sodoran Leo dan terus berfokus dengan Laptop dan segala pekerjaan didepannya.

"Ada rapat orang tua kelas 12 juga, penting" Leo masih menyodorkan surat ditangannya.

"Sekolah Kelvin juga terima raport hari itu,jadi langsung"jawab Allen masih terpaku pada layar laptopnya.

Leo menurunkan tangannya, tangannya terkepal dan rahangnya mendadak mengeras.
Matanya memerah menahan air mata.

"Leo anak siapa sih? Anak tetangga? Atau anak kang Asep?" Tatapannya berubah dingin dan raut wajahnya sulit diartikan,seolah menyiratkan rasa kecewa.

Allen menghentikan pekerjaannya dan menoleh pada anak sulungnya.

"Maksud kamu?" Tatapan Allen juga berubah dingin.

Merebut Senja [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang