Part 49

507 54 7
                                    

Beberapa hari setelah Panda bertamu ke rumahnya, tibalah saatnya sekolah Naomi mengadakan ujian kenaikan kelas. Saat-saat kelas 3 sedang menjalani serangkaian ujian, Naomi meluangkan waktunya untuk belajar mengulang materi yang pernah diajarkan.

Sering juga Naomi ikut kursus matematika dari Melody bersama Sinka. Stella juga tak keberatan memberikan kursus pribadi untuk kedua bersaudara itu. Saat mengikuti kursus dari Melody lah sering Naomi berharap Frieska ikut bergabung.

Tapi keinginannya tak terkabul karena sepanjang Melody memberikan kursus matematika, Frieska tetap mengurung diri dikamarnya. Waktu Naomi menanyakan alasan kenapa Frieska tak keluar dari kamar, Melody hanya berujar dia ingin lebih focus belajar.

Mendengar alasan yang diberikan oleh Kakak Frieska itu, Naomi hanya bisa maklum. Padahal dirinya ingin sekali bisa belajar bersama Frieska. Tapi apalah daya Frieska masih menghindarinya bahkan sampai saat ujian kenaikan kelas akan diadakan.

Huft. Helaan nafas keluar dari mulut Naomi. Setelah semuanya sudah siap, Naomi mengambil tongkatnya dan mulai berjalan dengan susah payah. Selama kakinya cedera, Naomi berpindah kamar ke lantai 1 yang lebih mudah dia jangkau sementara Sinka tetap dilantai 2.

Tapi Sinka sudah memindahkan peralatan sekolah termasuk seragam sekolah Naomi ke lantai 1 untuk memudahkan Kakaknya beraktifitas dan bersiap-siap sekolah. Sinka sudah menunggu dan bersiap berangkat. Dan disebelah Sinka sudah ada Desy.

Ya Desy. Desy adalah supir keluarga Naomi yang dipekerjakan oleh Mama Naomi. Awalnya Naomi kaget saat tahu teman setimnya ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai driver. Begitu juga Desy yang kaget saat mengetahui majikannya adalah sahabatnya sendiri.

"Udah siap? Yuk berangkat." Ajak Desy.

"Iya Ci. Ayo Ci Omi. Pelan-pelan." Sinka menuntun Naomi.

"Inyong bantu juga ya." Desy langsung merangkul bahu Naomi.

"Aku jadi ngerepotin kamu Des. Maaf."

"Jangan bilang begitu. Ini kan tugas Inyong. Kamu majikan Inyong sekarang."

"Bukan. Aku sahabatmu sampai kapanpun. Bukan majikanmu Des."

Desy tersenyum. "Terima kasih Naomi."

Sinka tersenyum saat mendengar Naomi membantah kalau status Desy adalah majikannya dan Kakaknya. Tapi Naomi tetap menganggapnya sebagai sahabat. Walaupun memang secara status dan kondisi sekarang Naomi dan Sinka adalah majikan Desy.

Mereka sampai didepan mobil milik Naomi dan Sinka membantu Naomi duduk dikursi depan. Sementara Sinka duduk dikursi belakang. Setelah memastikan semuanya sudah masuk mobil, Desy berpindah ke kursi kemudi dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

Tak lupa Sinka menutup pintu gerbang rumahnya. Setelah Sinka kembali masuk, mobil kembali melaju dengan kecepatan sedang. Mereka bertiga tak boleh terlambat menghadapi hari pertama ujian kenaikan kelas. Desy akan mengantar Sinka lebih dulu lalu ke sekolahnya dan Naomi.

***

Sesampainya disekolah, Naomi turun dari mobil dibantu Desy. Tapi baru saja Desy ingin membantunya berjalan, Naomi langsung menolak dengan isyarat tangan. Desy mengernyitkan dahinya bingung saat melihat isyarat dari sahabatnya.

"Kamu langsung ke kelas aja Des. Aku bisa kok." Tolak Naomi halus.

"Yakin? Inyong takut kamu kerepotan." Kata Desy.

"Iya gak apa-apa. Kamu langsung aja ke kelas. Nanti terlambat." Suruh Naomi lembut.

"Hm ya udah deh kalo gitu. Inyong ke kelas dulu. Nanti kalau udah mau pulang langsung hubungin Inyong aja ya."

I'm Still Here (END)Where stories live. Discover now