2

327K 4.9K 91
                                    

Pintu kamar apartemen kecil Raline terbuka, Raline memasuki kamar nya dan merebahkan badan nya diatas ranjang membentuk bintang laut.

"Kenapa yah sampe harus bawa kerjaan ke rumah."

Tinngg tong ting

Suara ponsel Raline berbunyi,segera Raline membuka aplikasi chat dan menemukan pesan masuk baru.

Yang terlihat hanya nomor saja tidak ada namanya.

Raline segera membuka foto profil, dan dia menemukan wajah Arbiaz, bos nya.

"Malam, mbak Raline, apakah sudah selesai file presentasi saya?"

Raline langsung terbangun dari ranjang nya dia segera membuka laptop dan folder presentasi itu dan langsung bekerja serta mendiamkan pesan bos nya.

*****

Raline to Pak Arbiaz

"Mohon maaf saya baru melihat pesan bapak, saya sudah selesai pak, besok pagi saya taruh di meja pak Biaz."

"Terima kasih."

Raline segera mengambil piring untuk nya makan malam, sambil menonton acara televisi kesukaannya untuk menghilangkan penat pekerjaan yang menekan nya.

***

Raline bergegas ke kantor Arbiaz, ditemui nya Arbiaz yang sedang mengecek presentasi menggunakan proyektor nya.

"Permisi pak, ini file yang bapak minta."

"Silahkan duduk"

"Oke saya cek sebentar."

"Oke sudah lengkap semua, terima kasih."

Baru saja Raline ingin meninggalkan ruangan Arbiaz, Raline terpanggil.

"Raline."

"Iya pak."

"Bisa nanti jam 4.15 ke ruangan saya?  Mungkin saja ada yang harus saya evaluasi."

"Oke pak."

Raline meninggalkan ruangan Arbiaz, dan menutup pintu ruangan tersebut. Raline menyenderkan tubuhnya ke tembok dengan kaki gemetar.

"Gila sih ya udah ngasih kerjaan banyak, terus tar sore evaluasi, jadi qudha beneran gue lama lama."

***

"Aline mau bareng ga nih pulang? Loe udah selsai kan? Hari ini jumat nih besok weekend gak ada kerjaan lagi kan?" ajak Brio.

"Duluan aja briii gue masih ada urusan sama Pak Arbiaz."

"Ohhh gituu okay."

Abrio mengambil tasnya dan berjalan ke arah pintu keluar, sebelum keluar Brio mendekati Raline dan membisikan sesuatu.

"Hati-hati yah sama Arbiaz."

Kemudian Brio meninggalkan Raline.

*****

Raline membawa tas nya dan berjalan ke ruangan Arbiaz, Olivie saja sudah tidak ada di meja nya, Raline memberanikan mengetuk pintu dan membuka pintu secara perlahan memasuki ruangan Arbiaz.

"Silahkan masuk Raline, have a seat."

Raline duduk di kursi yang berhadapan dengan Arbiaz.

"Hmm mengenai hasil kerja kamu saya cukup terkesan, kamu bisa menyelesaikan semuanya dengan baik."

Arbiaz bangun dari kursinya dan membereskan telepon genggam dan laptop nya ke dalam tas dan mendorong kursi nya.

"Saya juga suka dengan presentasinya, terimakasih ya."

"Hmm saya mau keluar karna besok weekend, kamu mau nemenin saya makan ga?"

"Maksud nya pak?"

Arbiaz memutar kursi Raline ke samping dan menarik tangan Raline membawa Raline keluar dari ruangan nya, menuju parkiran mobil dan membawa Raline pergi.

****

"Kamu mau pesan apa?"

"Hmm duluan aja pak."

"Pelayan!"

"Iya, bisa dibantu mau pesan apa?" 

"Steak sapi, kematanganya sempurna ya"

"Mbak nya mau pesen apa?"

"Steak ayam."

"Minuman nya?"

"Saya Don't forget me aja."

"Mbak nya?"

"Di sama in aja."

"Oke sebentar , pesanan akan diantarkan 20 menit."

Pelayan pun meninggalkan mereka berdua, Raline menatap keluar jendela, orang - orang berlalu lalang, banyak juga pasangan yang berjalan di derasnya hujan.

Raline kapan?

Uhhh tak usah ditanya.

***

Pesanan pun datang, asap steak yang baru keluar dari pemanggangan tercium baunya membuat siapapun tergoda dengan aroma nya, ditambah dengan perut Raline yang keroncongan.

"Selamat menikmati." sahut si pelayan

"Silakan dimakan Raline."

Raline mecoba memotong steak nya dengan perlahan, dengan hati - hati agar steak nya tidak terpental.

"Kamu asli mana?"

"Saya asli Bandung."

"Bapak asli mana?"

"Saya asli Magelang."

"Ohh magelang yang banyak candi nya itu yah?"

"Iyah Raline, kamu sering ke sana?"

"Hmm nggak, saya udah pernah kesana aja 3 kali waktu saya sekolah dulu."

"Haha study tour ya." Balas Raline sambil tersenyum.

***

"Raline, saya antar pulang ya."

"Tidak terimakasih pak ,saya bisa pulang sendiri."

"Udah gapapa, saya cuman anter kamu sampe depan kokk."

Arbiaz membuka pintu untuk Raline dan menutup nya. Arbiaz mengendarain mobil nya.

"Terim kasih pak, maaf merepotkan."

"Selaw aja, umur saya ga beda jauh sama kamu."

"Iya pak, saya duluan yah."

Baru saja Raline ingin membuka pintu mobil, Biaz menarik tangan Raline dan memanggil nya.

"Aline, kamu mau gak jadi lebih dari temen kantor?"

****

Terima kasih telah membaca cerita ini
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan klik ⭐
Boleh mampir ke instagram untuk visualisasi pemain di @ijms_ 

Mampir juga ke cerita ku yg lain :
🫀HELP YOU OUT
🤵‍♂️THE ONLY ONE BODYGUARD
⚠️  45 DAYS WITH BENEFIT
🤵‍♂👰‍♀ STORY OF OUR MARRIAGE LIFE
💋WANNA FEEL UR LIPS

I wuff ya all 💖

CEO WITH BENEFIT 18+Where stories live. Discover now