5 (17+)

510K 4.7K 37
                                    

Selama 15 menit Arbiaz memasak dan voilaa akhirnya makanan itu selesai dimasak. Raline membantu Biaz membawa makanan ke meja yang tadi Raline tempati, mereka mendaratkan bokong nya masing-masing, berdoa terlebih dahulu dan menyantap makanan mereka.

"Besok loe ada acara kemana?"

"Umm, gak ada, gak kemana - mana"

"Ohh okay."

Yang mereka lakukan hanya menyantap makanan mereka dalam diam.

"Umm biar saya saja yang cuci, pak Biaz sudah masak."

"Serius?"

"Iya."

"Oke terimakasi ya, maaf merepotkan mu."

TING TONG

"Sepertinya ada orang diluar, cepat buka pintunya pak."

"Hih jangan memanggil gue pak."

"Sudah bukakan dulu saja pintu nya."

Arbiaz meninggalkan Raline, dan Raline memasukan piring - piring ke dalam tempat pencucian piring , kecuali wajan, mungkin Raline lebih yakin bila menggunakan tangan nya sendiri. Oke selesai, Raline tinggal menaruhnya diatas rak piring.

Raline kembali ke ruang tamu duduk di sofa dan memandangi isi ruang tamu tersebut, terdapat beberapa foto ia dan keluarganya, terdapat juga Ara sepupunya.

"Sudah selesai cuci piring nya?"

"Udah."

Arbiaz menghampiri Raline dan duduk di sebelah nya, tiba - tiba saja Raline dipeluk oleh Biaz, Raline yang terkejut hanya bisa diam dan menerima pelukan tersebut tanpa membalasnya, rambut Arbiaz yang basah dan harum sabun membuat nafas Raline lebih santai.

"Bersih - bersih, lo harus nemenin gue malam ini."

"Maaf tapi gue harus pulang."

"Nih."

Arbiaz menyodorkan sebuah kantong kertaa berwarna cokelat dan Raline hanya bisa mengeluarkan ekspresi tanya.

"Pilih yang cocok dan nyaman."

Raline hanya mengiya kan perintah Arbiaz, pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Selesai Raline membersihkan diri ia keluar dari kamar mandi dan pakaian yang ia kenakan terbilang biasa saja tetapi atasan piyama yanng berbentuk V itu terlalu turun dan sedikit memperlihatkan belahan dada nya.

Raline duduk kembali di sofa, secara gesit ia mengambil bantal dan menutupi dadanya, rambut Raline yang basah membuat Arbiaz gatal ingin mengeringkan nya.

"Udah malem dan loe keramas?"

"Iyah emang kenapa?"

"Basah tau ga ga bisa tidur kalo gini nanti pusing."

Arbiaz mengambil hairdry dari laci dan mengeringkan rambut Raline, tanpa ada penolakan. Biaz bekerja dengan baik sampai-sampai Raline terbengong.

Di tengah lamunan Raline, Arbiaz tidak sengaja melihat belahan dada yang dipampangkan oleh baju piama itu, ugh memang bawahan Arbiaz iseng nya tidak tanggung -tanggung.

Arbiaz segera menyelesaikan mengeringkan rambut Raline, dan Raline belum terbangun dari lamunannya, Arbiaz menyisir rambut Raline dengan perlahan. 

"Sudah selesai.

Dan Raline belum terbangun dari lamunanya.

Arbiaz dengan hati - hati mengangkat tubuh Raline dan akhirnya Raline terkejut.

"Astaga nanti gue jatuh."

"Lagian keenakan banget, gue sampe dicuek in."

Arbiaz membawa Raline ke sofa mendudukan nya dan Biaz juga ikut duduk. Namun yang mereka lakukan sekarang hanya diam satu sama lain memandangi kota.

"Karna udah malem gue tutup ya tirai nya."

Arbiaz menutup tirai jendela dan kembali ke tempat semula. Raline memandang Arbiaz di tempat duduk nya begitu pun sebaliknya.

Arbiaz memegang kedua tangan Raline mengusap - usap keduanya dan mencium keduanya.

"Dingin banget tangannya."

"Gue angetin yah."

"Hmm gausah nanti juga hangat sendiri."

"Gapapa, ini jg gara- gara gue."

Arbiaz langsung menarik tangan Raline dan Raline terjatuh di dada bidang milik Arbiaz, Arbiaz memeluk Raline dengan erat sehingga Raline tidak bisa kabur dari hadapan nya. 

"Tapi hangetinya gak cuman peluk doang."

****
Terima kasih telah mampir
Jangan lupa klik bintang nya ⭐⭐⭐
Yuk mampir juga ke cerita yang lain😁

****Terima kasih telah mampirJangan lupa klik bintang nya ⭐⭐⭐Yuk mampir juga ke cerita yang lain😁

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
CEO WITH BENEFIT 18+Kde žijí příběhy. Začni objevovat