1🐣

441K 14.8K 1.9K
                                    

"Cewek itu hanya ingin menjadi satu-satunya bukan salah satunya"

🐥

"Gue mau hubungan kita sampai disini, gue cape sama lo! Coba gue tanya gue cewek yang keberapa hm?" Seorang perempuan terlihat sedang kesal kepada seorang laki-laki di hadapannya. Keduanya sedang berada di belakang gudang sekolah, di tempat yang hening dimana tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Gak, gue gak mau putus dari lo Kei. Lo yang pertama di hati gue, selamanya akan begitu. ' laki-laki di hadapannya itu menggenggam kedua tangan perempuan itu erat dengan tatapan sendu.

"Vin? Cewek dimana-mana mau jadi satu-satunya. Gue udah sabar menghadapi sikap lo yang makin kesini makin gak jelas!" Keina Ariana Amanda, Ia memiliki sebutan tersendiri dari Vino yaitu Kekei panggilan itu hanya dikhususkan hanya Vino yang boleh memanggilnya.

"Meskipun gue banyak cewek, tapi percaya lo satu-satunya di hati gue Kei." Alvino Genta Wijaya memeluk tubuh mungil perempuannya erat. Pertengkaran mereka berdua memang tidak sekali dua kali. Mereka berdua sering kali bertengkar karena suatu hal, entah Vino yang selingkuh ataupun Vino yang selalu mendekati cewek-cewek lain.

Memang, Vino memiliki banyak perempuan lain. Kenapa Keina selalu bertahan? Karena sayang, iya rasa sayang yang teramat lebih kepada Vino.

Keina dan Vino sudah berpacaran sejak kelas 3 SMP, dan disaat memasuki SMA Alvino berubah. Ia berubah menjadi seorang playboy yang memiliki banyak perempuan lain sebagai pacarnya.

Disaat Keina ingin memutuskan hubungannya dengan Vino, Vino selalu tidak menyetujui hubungan ini berakhir.

Manusia juga memiliki batas kesabaran bukan? Coba kalian rasakan jika kalian memiliki seorang pacar, pacar kamu memiliki pacar lain? Sakit bukan? Iya itu yang selalu Keina rasakan jika melihat Vino merangkul atau menggandeng perempuan lain.

Tetapi, Vino tidak pernah memeluk ataupun mencium perempuan lain selain dirinya
Aneh? Ita Keina merasakan itu, Vino selalu berkata jika dia mencintai dirinya.

Cinta? Apakah itu cinta?

Entahlah ia rasanya ingin berteriak sekeras-kerasnya bahwa itu bukan cinta!

Disini selalu dirinya yang berjuang, sedangkan Vino? Asik bermain dengan 'pacar' lainnya. Keina rasanya ingin memutuskan hubungannya dengan Vino, tetapi mengapa sangat sulit diterima di hatinya?

"Maafin gue Kei. Tapi percaya gue, gue cinta sama lo, gue sayang sama lo," bisik Vino tepat di telinga Keina.

"Tapi sakit Vin, itu sakit." Tangis Keina pecah seketika mendengar Vino berbicara seperti itu. Vino melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi Keina dan menatap kedua bola mata Keina dalam.

"Denger ya, gak peduli seberapapun cewek gue yang gue punya tapi lo tetep satu-satunya bagi gue. Lo tau kan? Gue cuman main-main sama cewek lain?" Mendengar itu, Keina menghempaskan kedua tangan Vino kasar.

"Mainan? Gue juga cewek Vin!"

"Bu--bukan lo maksudnya."

"Gue cape." Keina berlalu pergi meninggalkan vino yang mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia menghapus air mata di pipinya kasar,t ujuan Keina sekarang adalah toilet. Keina melihat pantulan dirinya dikaca, ia membasuk wajahnya yang terlihat sangat kacau.

Dirinya lelah harus seperti ini, ia tidak tau bahwa mencintai Vino harus sesakit ini.

🐥

"Keina tolong antarkan buku ini ke perpustakaan ya," ucap Bu Ratna. Keina mengambil alih tumpukan buku dari tangan Ibu Ratna.

"Tidak apa-apakan Keina?" Keina tersenyum kecil lalu mengangguk meyakinkan. "Gak papa ko Bu, sekalian saya mau minjem buku juga ke perpustakaan."

"Terima kasih ya, Keina."

"Kalau begitu saya pergi dulu ya Bu." Keina berlalu pergi menuju perpustakaan dengan tumpukan buku ditangannya. Bukunya jatuh begitu saja saat melihat dua sejoli sedang tertawa bersama sembari bergandengan tangan. Itu adalah Vino dan Natasya.

Vino yang mendengar suara barang terjatuh, mengalihkan pandangannya ke asal suara. Ia terburu-buru mendekati sosok perempuan yang masih terdiam dengan buku berserakan di bawah.

"Kekei," Vino hendak mengenggam tangan Keina, namun Keina berhasil menghindar dengan berlutut membereskan buku.

"Kekei dengerin gue." Tidak ada sahutan sama sekali dari Keina, Vino menghela nafasnya kasar.

"Keina!!" Keina menatap Vino dengan tatapan sinis. Ia lalu bangkit dan berlalu pergi dari sana, namun langkahnya tertahan saat Vino mencengkram tangannya.

"Apa?!"

"Tatap gue!" Keina sama sekali tidak ingin menatap Vino.

"Kekei."

"LEPAS VINO GUE CAPEK!" Keina menghempaskan tangannya kasar lalu berlalu pergi meninggalkan Vino yang menatap punggungnya dengan tatapan sendu.

🐥

Guys, aku buat cerita ini sebelum kekeyi dikenal banyak orang. Jadi mohon maaf kalau agak kegganggu:(

Aku gak tau soalnya.

Maaf ya:)

My Boyfriend Is Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang