# 1 in conflict (24-6-2018)
# 1 in action (22-11-2018)
Sebagian part sudah dihapus karena novel sudah terbit. Bagi yang mau beli, masih bisa di Shopee. Ketik aja dennaasmara, di sana sudah ada novel BE MY QUEEN.
Terima kasih ...
***
Greta Monica, se...
Arnold dan Greta berencana akan kembali ke Los Angeles besok pagi. Sebelum kembali, Warner menyuruh Greta untuk mengajak Arnold jalan-jalan di sekitar perkebunan strawberry miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Greta berjalan memimpin di depan Arnold. Sesekali dia memetik buah strawberry lalu memakannya. Dia juga memetik beberapa buah strawberry untuk Arnold. Mereka memakannya di sela obrolan santai mereka dan candaan yang membuat keduanya saling tertawa.
Arnold merasakan ada sesuatu yang bergetar aneh dalam hatinya ketika melihat Greta tertawa seperti saat ini. Ujung-ujung bibirnya pun ikut mengulas tawa.
"Oh ya, apa yang kau bicarakan dengan orang tuaku tadi? Kelihatannya sangat seru." tanya Greta ingin tahu.
Arnold menaikkan sebelah alisnya. "Yakin kau ingin tahu?"
Greta mengangguk.
"Aku meminta restu dan mengatakan tentang pertunangan kita pada orang tuamu."
Greta berhenti membuat langkah Arnold pun ikut berhenti. "Lalu apa yang dikatakan orang tuaku?"
Arnold diam. Dia menatap lurus ke depan.
Jantung Greta berdegup kencang menanti jawaban dari Arnold. Dia berharap kali ini orang tuanya merestui hubungannya dengan Arnold walau pria itu belum sepenuhnya mengakui perasaannya secara langsung.
"Orang tuamu merestui hubungan kita." jawab Arnold santai dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
Greta pun menyusul langkah lebar Arnold. Dia menarik lengan kiri Arnold membuat pria itu menghentikan langkahnya lagi.
Greta menyipitkan tatapannya, "Aku sangat mengenal sifat orang tuaku termasuk Daddy. Dad tipe orang yang keras hati. Dad tidak akan merestui hubungan ku dengan siapapun dengan mudah sebelum mengenalnya lebih dekat. Sedangkan kau, Dad baru pertama kali bertemu denganmu. Mustahil jika Dad langsung merestuinya. Apa yang kau katakan hingga membuat Dad bisa mempercayaimu?"
Arnold menatap mata Greta lekat-lekat. "Sebuah ketulusan yang telah melunakkan hati ayahmu."
Sebuah ketulusan? Ketulusan seperti apa? Alis Greta bertautan bingung. "Maksudmu?"
Arnold membalas pertanyaan Greta hanya dengan sebuah senyuman. Menambah guratan bingung pada wajah Greta.
Arnold kembali berjalan meninggalkan Greta yang termenung mengartikan ucapan Arnold.
Greta mengerjapkan matanya lalu menyusul Arnold. "Bisa kau jelaskan padaku apa maksud dari ucapanmu tadi? Sungguh aku tidak mengerti."
Arnold berhenti lalu berbalik dan berjalan mendekati Greta. "Ada sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi bisa dilihat dengan hati. Jika kau tahu jawabannya, maka kau akan mengerti maksud ucapanku tadi."