-16-

22 2 1
                                    

Nancy menceritakan semuanya tentang perasaan terhadap Nero dan Nancy menceritakan tentang Nero mempermainkan hati Nancy pada kemarin.

Di sekolah Nancy mencoba untuk menghindari Nero juga menjauh darinya, karena Nancy tidak mau kalau terus-terusan menyakiti hatinya jika Nancy melihat Nero dengan tampang polosnya.

"Wei!" Teriak Leva membuyarkan lamunan Nancy.

"Kenaps sih lo ngelamun mulu yaelah" Leva menyenggol sikut lengan Nancy.

Tiba-tiba saja Nancy memeluk Leva ia menangis sejadi-jadinya tanpa ia sadari. Entah kenapa Nancy menjadi mellow seperti ini. Apa dia sudah masuk ke perangkap hati Nero? Apa dia mulai jatuh cinta dengan Nero? Sehingga Nancy bisa seperti ini karna ulah si laki-laki 'playboy' kemarin? Sepertinya, sekarang ini Nancy sangat mencintai Nero.

Leva kaget. Kenapa ratu 'medusa' bisa nangis seperti ini, siapa yang membuat sahabatnya menangis? Tidak biasanya Nancy menangis lama.

"Lo kenapa Nan?" Leva mengelus punggung Nancy dengan lembut.

"Bisa cerita sama gue"

Akhirnya, Nancy menceritakan semua kepada Leva tentang perasaannya terhadap Nero. Tentu saja sebaliknya, perasaan Nero kepada Nancy. Leva mengangguk lalu menenangkan sahabatnya ini. Belum pernah sekali pun Nancy bisa menangis karna seorang laki-laki brengsek macam Nero.

Leva memberi Nancy minum agar merasa sahabat nya ini lebih tenang dari sebelumnya. Leva tidak terima dengan sikap Nero sangat keterlaluan dan sampai menyakiti hati sahabat kesayangannya ini. Dengan mulut berkomat-kamit Leva membaca sumpah serampah agar Nero bisa mendapatkan KARMA karena dirinya sudah membuat Nancy menangis tidak biasanya.

"Lev, kayaknya Nero beneran deh pacaran sama Adel" Nancy memasang wajah sendunya ia memperlihatkan sebuah foto Nero yang di upload di instagram milik Adel.

"Masa sih Nan?" Tanya Leva,kemudian ia melirik ke arah ponsel Nancy dan benar saja ada foto Nero disana.

"Udahlah Nancy cuekkin aja orang brengsek kayak gitu mah" ketus Leva

"Gue mau balik aja deh Lev, gaenak badan. lo mau kan temenin gue ke ruang guru buat minta ijin?"

"Beneran lo lagi gaenak badan? Bukan karna galau kan? Yaudah gue temenin yuk"

Setibanya sampai rumah, Nancy langsung bisa merebahkan dirinya ke tempat tidur. Benar-benar hari ini sangat cape sekali. Dari cape fisik sampai cape hati. Meskipun tadi di sekolah Nancy tidak bertemu dengan Nero tapi melihat wajah Adel sekilas membuat Nancy merasa cemburu.

Dan benar saja, pada malam harinya tubuh Nancy menggigil dingin sekali, ia demam dan lambung nya pun kumat karna cerobohnya Nancy jadi ia melupakan segalanya.

"Nan, di rawat aja ya?" Ucap Ratu

"Engga mau Bun! Nancy gamau dirawat!"

"Daripada kamu sakit terus-terusan kayak gini, Bunda khawatir sama kamu terus meringis sama teriak-teriak kesakitan karna lambung kamu"

"Pokoknya gamau! Nancy gamau! Apa sih bun--"

"Kenapa?" Nio baru saja pulang dari kantornya ia langsung melihat kondisi Nancy yang mengamuk.

"Eh de, lo kenapa? Apa-apaan lo pake ngamuk segala ih" Nio melemparkan tasnya lalu ia berlari kecil ke arah Ratu juga Nancy.

"Sakittttt!! Ini sakittt bang perutnya! Nancy udah gakuat nahan perut sakitt ini!!!" rintih Nancy sambil terus memegangi perutnya.

"Aduh kenapa bisa kumat lagi sakitnya sih Bun?" Gerutu Nio, ia sedang mengelus perut Nancy yang sedang kesakitan karena lambungnya kumat.

"Dia jarang makan Nio. Kerjaannya hanya diam saja di kamar. Bunda juga gatau kenapa dia terus diam di kamar." Wajah khawatir Ratu semakin terlihat disaat Nancy sudah tidak sadarkan diri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NAUGHTY BOY vs KOREA GIRLWhere stories live. Discover now