5th; Ini Semua Salahku

3.1K 355 121
                                    

Seoul, 07.00 AM


Mark's POV


KRIIIIIIIING!!! KRIIIIIIIIIIING!!!



"Mark! Ayo ih cepet ke aula! Udah bel tuh!!! Mau babak belur lu ama kakak kelas?" omel Donghyuck.



"Iya iya iya udah nih. Ayo," ucapku. Kami berdua pun ke aula bersama.



Sesampainya di aula, kami segera berbaris sesuai dengan barisan masing-masing. Sedangkan Seniority Program belum dimulai.



Aku melirik ke arah dimana kakak-kakak OSIS sedang berbincang, di dekat pintu keluar ruangan aula. Pandanganku terkunci ke pemilik rambut merah marun.



Waduh.



Dia terlihat... badmood, ya?



Wajahnya ditekuk, pandangannya sinis, tangannya dilipat.



Intinya, auranya sedang tidak enak kali ini, berbeda dengan kemarin ketika ia sok terlihat marah. Kali ini dia terlihat benar-benar marah.



Siapa pelakunya? Siapa yang membuat dia terlihat marah seperti ini?



Aku bersumpah akan menonjok orang yang membuatnya marah.



Ah.



Dia melirik ke arahku.



Wait, WHAT???



Tatapannya padaku tajam sekali!



Apakah aku pelakunya? Yang membuat dia marah seperti ini???



Waduh.



Sepertinya aku harus menonjok diri sendiri.




























































Tak lama kemudian kakak kelas masuk ke aula. Mereka berbaris seperti posisi kemarin. Seperti biasa, ketua OSIS memimpin pembukaan.



"Oke semuanya. Harap diam. Ada yang mau disampaikan dari wakil ketua osis," ucap Kak Junmyeon.



Eh? Apa yang mau Kak Taeyong sampaikan?



Jangan-jangan...



"Thanks, Kak Junmyeon. Semuanya, gue cuma pengen ngasih tau..."



Seisi aula hening.



"... Kemaren, ada adek kelas yang nggak ngehormatin kakak kelasnya."



Waduh.



"Seenaknya gitu lewatin gue, gaada sapaan atau apa."



Waduh (2).



"Gue merasa ga dianggep, ga dihargain sebagai kakak kelas yang ngedidik kalian. Kalian ini mau nggak sih punya hubungan baik ama kakak kelas?"



Oh, shit.



"Gue gaakan ngomel lebih jauh lagi karna itu percuma. Yang merasa itu orangnya, tolong maju ke depan. Hadap gue, bilang masalah lo apa ama gue."



Setelah itu, Kak Taeyong berhenti bicara. Namun ia menatapku dengan tajam.



Aku tersenyum miring.
































[END] Seniority Program • MarkYongWhere stories live. Discover now